61.

1.7K 168 39
                                        

Diluar ekspentasi, Elios dapat menerima dengan baik. Bahkan dia bertanya pada Maria dan saudara-saudara Maria yang lain lebih jelasnya. Sepertinya Elios benar-benar menerima Maria apa adanya, meskipun kenyataannya agak sulit diterima.

"Kakak,"

Anastasia yang sedang membaca beberapa laporan yang dikirimkan oleh Daisy selama dia pergi menoleh, itu Si bungsu Victor."

"Kau perlu sesuatu?" Anastasia menatap adiknya yang kini duduk berhadapan dengannya. "Kau akan kembali ke Ibu kota bersama Kak Tristan, kan?"

Victor mengangguk. "Iya. Mereka sedang mempersiapkan portal."

"Lalu? Apa kau perlu sesuatu?" Anastasia menurunkan kertas yang ia baca. "Kenapa?" Anastasia mengangkat satu alisnya karena Victor tampak gelisah.

"Kakak akan kembali ke Istir?" Victor menatap Kakaknya itu. "Kenapa Kakak tidak tinggal di Hara saja?"

"Kau tau sendiri apa yang sedang aku kerjakan, Vic. Kau sudah cukup dewasa untuk tau itu." Anastasia menghela nafas. "Ini menyangkut keluarga kita juga."

"Kakak tidak perlu lakukan sesuatu yang tidak Kakak sukai." Victor menatap Anastasia yang tetsenhum kecil. "Hentikan saja."

"Kau tau kenapa kami tidak pernah mengizinkan kau untuk turun ke dunia yang sudah kami jalani?" Victor diam. "Sudah terlalu banyak risiko yang kami ambil. Katakan saja, kami berdarah-darah agar kau nantinya tidak berdarah."

"Aku tidak akan begitu."

"Saat kau tau betapa pentingnya keluarga, kau akan akan mengerti semua ini." Anastasia tersenyum, dia berdiri dan mengusap rambutnya Victor. "Kau sudah besar tapi kau masih seperti berumur lima tahun dimataku."

"Aku bahkan sudah hampir lulua dari Akademi, Kak." Victor mengecutkan bibirnya.

Anastasia tertawa. "Lakukan saja apa yang kau sukai, Kakakmu ini akan pastikan masa depanmu akan baik-baik saja."

"Tapi jangan menyakiti diri sendiri." Victor menahan tangan Kakaknya. "Aku tidak mau kalau begitu."

Anastasia tersenyum. "Hei. Ini bukan misi pertamaku, jadi jangan khawatir."

Victor mengangguk perlahan.

Seorang pelayan masuk untuk mengatakan jika portal menuju Ibu Kota telah siap.

Tristan, Abigael dan anak mereka, serta Rastan, Istrinya lalu Victor akan kembali ke Ibu Kota Pusat menggunakan portal.

"Kalau ada sesuatu hubungi kami." Rastan menatap Anastasia.

"Ya, entah kenapa aku merasa dia akan melakukan sesuatu yang gila." Patricia ikut bersuara. "Seperti lebih gila dari sebelumnya."

"Lihat saja caranya tersenyum." Itu Zale. "Seperti ada sesuatu di kepalamu."

Anastasia hanya tersenyum dan malah membuat saudara-saudaranya tambah merasa ada yang aneh.

"Kami pergi."

Victor menjadi yang paling akhir masuk ke dalam portal. Sepertinya dia tau jika Anastasia akan melakukan sesuatu yang gila.

"Kau aneh," Edlynne masih tinggal, karena katanya Pangeran pujaan hatinya sedang ditugaskan keluar dan dia malas berada di Istana jadi dia tinggal di Hara lebih lama. "Kau merencanakan sesuatu?"

"Kenapa kalian semua berpikiran buruk?" Anastasia mendengkus. "Aku biasa, tidak ada yang aneh."

Patricia, Zale dan Edlynne menyipitkan mata mereka.

"Kau aneh," Zale bersuara. "Seperti ada yang kau sembunyikan."

"Hei, jangan berpikiran buruk." Anastasia berjalan masuk ke dalam kereta kuda yang mereka gunakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TAWS (3) - Anastasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang