Wilayah di daerah Timur dengan kekayaan alam berupa tambang batu mulia dan tanah yang subur menjadi daerah kekuasaan keluarga Dioxazine.
Mereka telah memiliki daerah ini sejak lama, bahkan mereka telah membangun sebuah rumah besar disana. Namun karena tugas mereka di Istana, mereka tidak bisa tinggal disana.
Kepala keluarga Dioxazine hanya bolak balik ke sana dalam beberapa bulan untuk memantau.
Gelar Baron yang mereka miliki berganti menjadi Count, itu adalah gelar sesungguhnya keluarga mereka. Dengan begini tidak ada yang meremehkan mereka lagi.
Gelar Count itu diberikan pada keluarganya oleh Raja atas apresiasi selama ini dalam membantu jalannya perekonomian kerajaan, karena ayah dan ibunya adalah salah satu pencipta lapangan pekerjaan terbanyak.
Ayah dan Ibunya memutuskan untuk membangun beberapa toko atas nama masing-masing anak mereka dan beberapa nama lain. Itu agar tidak terlalu mencurigakan saat mereka nantinya mendapat sebuah wilayah untuk di pimpin.
Katakan saja wilayah yang mereka miliki menjadi salah satu hadiah dari Raja untuk apresiasi mereka, padahal nyatanya tempat itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Itu peninggalan generasi pertama.
Kedua orang mereka memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan mereka di Istana, mereka ingin hidup santai menikmati masa tua mereka.
Anak-anak mereka mencari jalan masing-masing, ada yang tetap berada di Ibu Kota ada yang tinggal bersama di daerah mereka ada juga yang berada di daerah lain.
Ini adalah tahun terakhir untuk si bungsu Victor, adik mereka itu semakin mahir dalam sihir dan belajar berpedang.
"Nona."
Mata ungu itu melirik, dia menatap pelayan yang membawa sebuah surat. Ini surat dari Istana.
Anastasia sekarang berumur dua puluh tahun, dia kelihatan lebih dewasa jika di bandingkan dengan yang dulu.
"Hah, mereka sengaja." Undangan dari Istana, itu adalah undangan makan malam. Dan Anastasia menjadi wakil yang akan mewakili keluarganya, itu karena hanya dia yang sekarang sedang tidak sibuk.
Sebenarnya dia baru saja kembali dari satu perjalanan, dia ingin mempelajari sihir lebih banyak. Untuk fisik dia juga berlatih berpedang dan memanah, walau akhirnya agak tidak terlalu baik, tapi dia ingin lebih mempelajari sihir agar dia bisa mengendalikannya serangga-serangganya dengan lebih baik.
Dia baru saja kembali dari negeri seberang untuk mencari ilmu tentang serangga dan sihir, berkat itu dia cukup bisa mengendalikan serangga-serangganya dalam radius yang lebih jauh lagi.
"Siapkan semua." Anastasia meletakkan surat itu di atas meja.
Pelayan tersebut mengangguk dan berjalan keluar dari kamar Anastasia. Kamarnya berada di lantai kedua dengan ukuran yang dua kali lipat lebih besar dibandingkan kamarnya di Mansion yang ada di kota.
Kota ini di sebut kota bunga mawar, sebab sepanjang jalan ataupun di setiap rumah di kota ini pasti akan ada bunga mawar bahkan lambang keluarga mereka berubah menjadi bunga mawar ungu dan anak panah.
Hara adalah nama kota ini, kota yang walau sekitar dua tahun dipimpin oleh Ayah dan Ibunya secara terang-terangan telah menjadi salah satu kota yang ramai karena menjadi jalur keluar masuk perdagangan ke kota lain.
Mereka masih memproduksi anggur, baik di luar maupun di pasar gelap. Mereka semua juga masih berurusan dengan dunia bawah.
"Hei," Kepala Zale muncul dari balik pintu kamar Anastasia. "Kau akan ke Ibu Kota?"
Zale telah tumbuh menjadi laki-laki yang bisa dikatakan hebat, dia belajar mengelola daerah dan membangun relasi dengan banyak orang. Dia ahli dalam ekonomi.
"Kau mau ikut?" Seekor kupu-kupu hinggap di rambut hitam Anastasia. "Kau bisa gunakan portal."
Zale berjalan masuk ke dalam kamar Kakaknya. "Aku malas." Zale mengibaskan tangannya saat seekor lebah mendekat padanya. "Aku akan pergi ke sana dalam waktu dekat, tapi aku perlu kau untuk menangani beberapa toko."
Katakan saja orang tua mereka membuat banyak toko sebagai aset dan warisan pada mereka. Contohnya Zale, selain mengelola toko yang kedua orang tuanya wariskan atas namanya dia juga mengelola toko-toko lain kepunyaan keluarga mereka.
Kalau di hitung mungkin ada sekitar limapuluh lebih toko atas nama keluarga mereka di seluruh negeri. Tidak melebih-lebihkan tapi begitulah, toko-toko itu berasal dari banyak aspek.
"Akan aku lakukan." Rambut hitam itu bergerak pelan saat pemiliknya berdiri. "Aku akan mengunjungi Victor juga."
Adik mereka Victor berada di tahun terakhir akademi. Adiknya itu memilih untuk berada di asrama akademi.
"Titipkan salamku saja." Zale berjalan keluar dari kamar Anastasia.
Rumah besar ini hanya ditinggali oleh Anastasia, Zale, kedua orang tuanya, serta Maria dan tunangannya.
Maria bertunangan, dengan seorang pedagang yang menjadi salah satu teman kerja sama orang tua mereka. Maria kali ini kelihatan benar-benar jatuh cinta, pasalnya Maria lah yang mengejar-ngejar tunangannya sekarang itu. Mereka baru bertunangan sekitar tiga bulan.
Edlynne akhirnya menemukan jawaban siapa yang menjadi calon tunangan Pangeran ketujuh, itu adalah Edlynne sendiri. Ini mungkin salah satu strategi Istana agar kedepannya keluarga mereka terhubung. Tapi keluarga Dioxazine tidak peduli, selama Edlynne senang itu bukan hal yang sulit.
Kakak pertamanya sudah menikah dan akhirnya menempati Mansion lama mereka. Istrinya adalah anak dari salah satu keluarga terkenal di Ibu Kota. Anastasia senang berbincang dengan Kakak Iparnya itu.
Rastan, Kakaknya itu diangkat menjadi penyihir Istana dan akhirnya menikah dengan muridnya sendiri. Umur mereka tidak berbeda terlalu jauh. Anastasia sering bertanya tentang sihir pada Kakak Iparnya itu.
Patricia, di pecinta alam itu akhirnya menemukan pawangnya. Seorang Viscount, Iparnya adalah penasehat kerajaan. Iparnya adalah tipe orang yang penyabar dan tidak banyak bicara, sangat cocok dengan Patricia yang kelebihan aktif, mereka akan menikah dalam waktu dekat.
Zale semakin jatuh cinta pada perdagangan, dia bahkan sudah sampai ke negeri lain untuk berdagang dan mempelajari tentang ekonomi. Banyak yang jatuh cinta pada Zale, tapi tampaknya pundi-pundi uang lebih menarik di mata Zale.
Hidup keluarganya semakin baik, mereka bangsawan baru dengan gelar baru tapi seperti sudah menguasai banyak hal di negeri ini.
Makan malam yang akan dia datangi ini bukan sembarang makan malam, berapa hari setelahnya akan diadakan pesta ulang tahun Kerajaan yang merasuki umur dua abad. Itu akan menjadi ulang tahun yang besar, karena itu seluruh perwakilan dari para bangsawan di negeri ini akan diundang.
Tahun lalu, Rastan yang datang. Dan mereka semua bergantian untuk datang jika ada pertemuan yang dilakukan oleh Istana, kadang mereka juga hanya ikut bersama orang tua mereka. Kali ini giliran Anastasia yang sudah menghilang dari publik selama beberapa tahun.
Anastasia menatap sebuah peta besar yang ada di dinding kamarnya, jarak Istir dan Hara sekitar hampir seminggu, karena Istir berada di barat dan Hara di Timur.
Mungkin orang itu sangat patah hati saat tau kalau Kakaknya sudah bertunangan dengan orang lain.
. . .
KAMU SEDANG MEMBACA
TAWS (3) - Anastasia
خيال (فانتازيا)The Another World Series (3) - Anastasia Cerita berdiri sendiri. Dioxazine. Pada umumnya orang lain hanya akan menganggap itu nama dari salah satu keluarga bangsawan yang tidak terlalu kaya dan tidak terlalu kekurangan, biasa. Tapi bagi yang menge...