ALEXA_17

964 51 0
                                    

HII KETEMU LAGI SAMA AUTHOR

GIMANA SAMA PART SEBELUMNYA?

ADA YANG KANGEN SAMA AKU GA?

SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND COMENT

KARNA SETIAP VOTE KALIAN ITU SANGAT AKU BUTUHKAN BUAT MEMOTIVASI AGAR LEBIH GIAT

..........

Happy reading ❤️

Mobil yang mereka kendarai telah sampai di kediaman mereka, Alea keluar dibantu dengan Ken, padahal kondisinya sangatlah baik tapi Ken tetap kekeh untuk membantunya.

Sedangkan baju baju kotor Alea dan Ken selama dirumah sakit dibawakan oleh mbok Jum agar bisa dicuci.

Ken membawa Alea kekamar nya, sesampainya didepan pintu kamarnya.

"Udah sini aja, mending abang istirahat aja sana, Lea tau abang pasti capek," ucap Alea.

"Ga mau abang temenin?" tanya Ken.

Alea menggeleng,
"Ga usah, udah sana istirahat aja," Alea mendorong Ken agar pergi kekamar nya.

Ken berbalik menatap Alea,
"Yaudah, kamu juga tidur ga usah mikir yang macem macem dan jangan lupa juga minum obatnya," Alea hanya mengangguk kan kepalanya.

Setelah mengucapkan itu, Ken berbalik masuk kedalam kamarnya. Setelah memastikan Ken benar benar masuk kedalam kamarnya, barulah Alea masuk kekamarnya dan mengunci pintunya dari dalam.

Alea berjalan kearah kasurnya dan menghempaskan dirinya disana. Alea berbaring telentang menatap langit langit kamarnya.

Helaan nafas yang terasa sangat berat,  inilah keadaan Alea yang sebenarnya sangatlah kacau, tapi dia berusaha menutupi semuanya dari keluarganya karna dia tidak ingin mereka mengkhawatirkannya.

Alea berdiri kemudian berjalan kearah balkon kamarnya, Alea terdiam menikmati angin sepoi sepoi yang menerpa permukaan kulit wajahnya, dia memejamkan matanya menikmati semilir angin yang berhembus kearahnya.

Sesak, itu lah yang Alea rasakan. Kenapa masalah selalu datang tanpa henti kepadanya, dimulai dari kesalahpahaman Arka padanya, pengkhianatan sahabatnya dan sekarang apalagi.

Dia lelah, dia lelah dengan semua ini, dia lelah harus bersandiwara selama beberapa hari ini, dia lelah. Tapi dia tidak ingin orang orang mengetahui bahwa dia sedang rapuh dan lemah.

Tanpa Alea sadari air matanya menetes mengenai tangannya yang ada disisi pembatas balkon membuat Alea tersadar dari lamunannya. Dia terlalu larut memikirkan akan bagaimana kedepannya.

Dia terlalu takut saat Arka pergi meninggalkan nya, dia terlalu takut Arka berpaling darinya. Tapi kenyataannya Arka memang sudah melupakan nya dan sudah sangat jauh untuk dia gapai seperti semula.

Tapi apakah dia sanggup seperti ini? Nyatanya Alea lemah, dia tidak sanggup saat melihat Arka mengabaikan nya, memikirkan semua itu membuat kepala Alea rasanya ingin pecah.

"Gue emang bodoh Ka, jelas jelas gue udah tau lo nyakitin gue, tapi kenapa gue ga bisa benci sama lo? Kenapa gue ga bisa benci lo, Arka?" lirih Alea.

ALEXA [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang