ALEXA [LENGKAP]

ALEXA_25

HAII KETEMU LAGI KITA!!

BAGAIMANA DENGAN PART SEBELUMNYA?

ADA YANG KANGEN SAMA AKU GA SIH?

TANDAI JIKA ADA TYPO

SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE AND COMENT . KARMA SETIAP VOTE DAN KOMENT DARI KALIAN SANGAT MEMBANTU BUAT KARYAKU.

..........

Happy reading ❤️

Sementara didalam, saat Alea baru memasuki ruang kepala sekolah dan pintu juga sudah di kunci dari luar oleh ketua osis, dia berjalan kearah mereka. Dapat dia lihat disana sudah ada kepala sekolah, buk Rani, guru BK serta kedua orang tua Dinda. Saat dia baru sampai dihadapan mereka, Alea langsung ditampar oleh ayahnya Dinda.

Plakk

"Perempuan sialan,"

Alea tersungkur kelantai saking kerasnya tamparan yang diberikan oleh ayahnya Dinda. Kepala sekolah bahkan buk Rani dan guru BK kaget melihat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh orang tua Dinda kepada Alea. Mereka tidak bisa membiarkan ini terjadi, apalagi Alea masih menjadi bagian murid dari sekolah ini. Buk Rani berlari menghampiri Alea dan membantu nya berdiri.

"Ibu tidak usah ikut campur," ucap ayah Dinda yang diketahui bernama Gunawan.

"Apakah orang tua kamu tidak mengajarkan sopan santun sedikit pun pada mu?" tanya Santi, ibu Dinda.

Santi menarik paksa Alea dari dekapan buk Rani dan melayang kan sebuah tamparan padanya.

Plakk

Plakk

Plakk

Plakk

Empat tamparan sekaligus yang dilayangkan Santi kepada Alea, merasa belum puas Santi hendak kembali lagi melayangkan tamparannya tapi buk Rani menahan pergelangan tangannya.

"Tidak usah main tangan dengan murid saya buk, dia masih remaja dan tidak sepantasnya mendapatkan kekerasan fisik seperti ini, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya dan kita bisa selesaikan ini dengan kepala dingin," ucap buk Rani.

"Jika ibuk masih membantah, silahkan kalian keluar dari sini dan masalah ini lain waktu saja kita selesaikan setelah amarah kalian reda." lanjutnya.

"Apakah ini pantas dibicarakan baik baik? Setelah dia hampir membunuh putri saya, bahkan putri saya jatuh kritis saat itu dan ini tidak adil jika harus dibicarakan baik baik," ucap Santi.

"Pokoknya bapak dan ibuk harus mengeluarkan dia dari sekolah ini, jika tidak saya akan tuntut sekolah ini," ucap Gunawan.

"Lebih baik bapak dan ibuk tenang dulu, silahkan duduk." ucap pak Devan.

"Tidak bisa!" bantah Gunawan dan Santi.

"Kami hanya ingin keadilan buat putri kami Dinda yaitu dengan mengeluarkan dia dari sekolah ini dan juga memenjarakan dia," ucap Santi.