ALEXA_59

512 22 1
                                    

HII READERS!!

GIMANA SAMA PART SEBELUMNYA?

ADA YANG INGIN DISAMPAIKAN BUAT AUTHOR?

ATAU PARA TOKOH KESAYANGAN AUTHOR?

BAGAIMANA DENGAN HARI HARI KALIAN? APAKAH BERJALAN DENGAN BAIK DAN LANCAR?

JANGAN LUPA UNTUK BAHAGIA YA BUAT KALIAN SEMUA

SEBELUM BACA JANGAN FOLLOW, VOTE DAN KOMEN

JANGAN LUPA TANDAI JIKA TERDAPAT TYPO DI DALAM CERITA

..........

Happy reading ❤️

Tak terasa sudah berhari hari bahkan berminggu minggu telah mereka lewati. Beberapa bulan yang lalu setelah kejadian yang paling memilukan yang mereka lewati, akhirnya mereka bisa berada dan berhasil sampai di titik ini. Tidak banyak yang berubah, semuanya masih sama. Tapi setidaknya mereka bisa sedikit melupakan kejadian yang berhasil menghancurkan mereka. Dan setidaknya dari beberapa bulan belakangan ini, mereka bisa menerima dan berdamai dengan masalah yang terjadi dan berusaha menerima semuanya yang telah terjadi.

Pagi pagi sekali Alea sudah menyaksikan pembullyan yang terjadi di koridor yang menghalangi langkahnya. Salah satu dari pembully itu menyadari kehadiran Alea dan yang lainnya yang selalu setia berada disekitar Alea.

"Hai Lea!" sapanya dengan ramah.

"Coba liat ini?!" pembully itu mendongakkan kasar korban yang dibully menghadap kearah Alea dan yang lainnya.

"Dinda, Dinda Nasyila Putri! Perempuan beberapa bulan yang lalu yang udah ngehancurin kebahagiaan lo dan yang udah ngerenggut semua milik lo! Ini belum seberapa dengan apa yang udah lo lakuin sama Alea!" pembully itu menghempaskan dan sedikit mendorong kasar tubuh perempuan ringkih itu kesamping.

"Lea," Dinda menatap Alea dengan tatapan melasnya.

Sedangkan Alea sama sekali tidak menoleh menatap kearah Dinda. Rasanya masih sama, sakit yang Alea rasakan masih begitu kuatnya setiap kali melihat Dinda. Alea teringat setiap kejadian menyeramkan yang menimpanya, terlebih saat dia harus menyaksikan kematian dari sang kakak.

Merasa tidak mendapatkan respon apapun, Dinda beralih menatap kearah Alvaro yang tepat berada disamping Alea yang merangkul Alea mesra.

"Al.." Dinda berdiri berusaha meraih pergelangan tangan Alvaro sebelum tarikan kasar dari belakang kepalanya membuatnya jatuh terhuyung kebelakang.

"Bithc banget ya lo ternyata! Ga ada malu banget!" sindirnya kasar setelah berhasil menarik kasar rambut belakang Dinda.

Dinda menatap benci kearah Gladis. Dia sungguh benci dengan Gladis yang selalu melakukan pembullyan kepadanya dan terus mempermalukannya di depan umum. Dinda benci saat dia diperlakukan seperti sampah sama seluruh siswa di HSGI.

"Biasa Dis, namanya juga bithc!! Yang kemaren bukannya juga diambil ya?!" ledek Salsa menatap Dinda rendah.

"Tapi sayangnya dia udah dibuang tuh Sal, makanya ngebet banget pengen ngerebut pacar Alea lagi. Dia pikir bakal berhasil, taunya malu maluin!" Lolita tertawa mengejek menatap Dinda yang diam menunduk dengan tangan terkepal erat.

ALEXA [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang