Buku 2 - Chapter 3 (4)

237 25 0
                                    

Cahaya bulan yang bersinar terang, bayangan bulan meluncur di atas air. Air dan langit keduanya tak bernoda. Di atas langit cerah terdapat bulan bundar sempurna, di bawah buritan kapal, Fengjiu dan Su Moye sedang mengupas kacang kenari dan berbincang.

Kacang kenarinya dipanggang dengan sinar matahari hingga garing dan mengeluarkan aroma sempurna. Percakapan ini ada hubungannya dengan suami Putri, Xize Shenjun.

Aranya baru saja jadi dewasa, mengapa ia sudah memiliki seorang suami? Ini merupakan sebuah cerita yang panjang.

Su Moye menyuruh Fengjiu untuk mengupas kacang kenarinya selagi ia mengingat-ingat kenangan masa lalu.

Menurut Su Moye, orang bernama Xize ini merupakan pendekar yang hebat.

Di dalam Lembah Fanyin terdapat Istana Qinan. Istana ini dibawah pemerintahan para Archmage. Sejak zaman dahulu, para Archmage selalu dipilih oleh Langit, kelahirannya selalu fenomenal.

Tetapi, posisinya cukup santai; biasanya Archmage tidak akan ikut campur dalam urusan politik. Meski demikian, sekalinya seorang Raja melakukan kesalahan besar, Archmage dapat memakzulkan sang Raja, dengan begitu memastikan kelangsungan jangka panjang dari Lembah Fanyin.

Dengan kata lain, tanggung jawab para Archmage adalah mendengarkan cara Langit dan mengawasi para penasihat Raja. Untuk alasan inilah, Archmage selalu jadi orang pertama yang harus dimenangkan hatinya oleh Raja setelah ia menempati takhta.

Penguasa Istana Qinan saat ini adalah Chen Ye, penguasa sebelumnya tak lain tak bukan adalah Xize. Semua karena alasan inilah, ayah Aranya, di usia tiga puluhan, ketika Aranya masih anak di bawah umur, telah merancang pernikahannya dengan Xize.

Aranya merupakan batu besar yang digunakan ayahnya sebagai beban untuk memberatkan Xize. Beruntungnya, Aranya masih muda dan mereka tidak tinggal bersama meskipun telah menikah.

Dua tahun setelahnya, rumor mengatakan bahwa Xize mengundurkan diri dari jabatannya karena sakit parah. Xize kemudian mengungsi ke belakang Gunung Qinan dan mewariskan posisinya pada Chen Ye.

Su Moye melihat ke atas bulan bundar di atas langit: "Semenjak Xize diminta meninggalkan Istana Qinan, ia juga tidak menunjukkan ketertarikan terhadap Aranya. Terlebih lagi, keduanya tidak pernah tinggal bersama, jadi tidak ada seorang pun lagi yang membicarakan pernikahan tidak beruntung ini."

Su Moye melirik Fengjiu: "Xize bersembunyi di pengasingannya di balik Gunung Qinan, dan meskipun Aranya adalah istrinya dalam nama, ketika Aranya meninggal, Xize tidak sekali pun meninggalkan gunung untuk menemuinya. Inilah mengapa aku tidak mengungkit bagian ini padamu sebelumnya. Ini adalah pertimbanganku yang buruk hingga membuatmu terkejut hari ini."

Kemudian, Su Moye mengernyit berkata, "Aku tidak mengerti kenapa kau dan aku dapat bertemu dengan Xize yang meninggalkan gunung di dunia palsu ini."

Ia pun menambahkan: "Aku tidak pernah melihat Xize sebelumnya. Ini juga merupakan pertemuanku yang pertama dengannya."

Fengjiu mempertimbangkan: "Ayahku tampaknya mengatakan bahwa Xize turun gunung karena penyakit Junuo."

Su Moye sedikit ragu: "Kemampuan pengobatan Xize sangat luar biasa, tetapi jika aku tidak salah, Junuo tidak sakit, ia hanya sedang mengalami mual-mual di pagi hari ..."

Kulit kacang kenari jatuh dari tangan Fengjiu ke atas lantai.

"Bagaimana bisa Junuo hamil padahal ia masih belum menikah? Apakah kau salah ingat karena usiamu yang bertambah?"

Su Moye tersenyum samar selagi ia mengeluarkan seruling dari lengan jubahnya.

"Barusan kau menyebutku ... bertambah apa?"

Three Lives Three Worlds, The Pillow Book [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang