Buku 2 - Chapter 5 (3)

253 29 0
                                    

Diterangi cahaya lilin, Xize tidak terlihat baik malam ini. Xize menatap Fengjiu dalam diam. Namun, ia tidak membuat pergerakan, dan Fengjiu tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya.

Dengan penuh pertimbangan, Fengjiu mengangkat selimut tipisnya untuk beranjak dari ranjang dan berkata pada Xize, "Aku sudah cukup tidur. Kau tampak lelah. Apakah kau terlalu malas mencari ruanganmu jadi kau datang kemari untuk duduk di ranjangku sebentar? Aku akan keluar untuk menikmati angin. Jika kau pergi, ingat untuk membiarkan pintunya terbuka untukku ...."

Ucapan Fengjiu, sebenarnya, bertujuan untuk menghindari skandal dan rumor. Bahkan meskipun secara teknis Aranya dan Xize adalah pasangan, Fengjiu bukanlah Aranya.

Tidak ada hal yang perlu dibicarakan antara Fengjiu dan Xize. Di tengah malam, jika sesuatu dapat dihindari, maka lebih baik dihindari.

Fengjiu baru setengah jalan mengangkat selimutnya sebelum Xize mengulurkan tangannya, dengan aman menarik Fengjiu kembali. Xize memberengut selagi ia mengenakan sebuah jubah di atas bahu Fengjiu dan menyerahkan secangkir sirup panas yang beruap.

"Apakah rasa sakitnya sudah hilang? Minum ini," Xize menyuruh Fengjiu dengan suara yang dilembutkan.

Meskipun ekspresi Xize tidak berubah, Fengjiu dapat mendengar rasa perhatian dalam ketujuh kata ini.

Kebingungan, Fengjiu mengambil sirup itu ke tangannya. Wajah dan sikap ini seharusnya disimpan untuk kelingking Junuo yang terluka. Sebaliknya, sekarang ini, Xize berada di dalam kamar Fengjiu, bahkan merepotkan dirinya sendiri untuk merawat Fengjiu. Apakah seseorang telah menguna-gunai Xize?

Fengjiu menaikkan cahaya lilin hingga ke wajah Xize dan menatapnya tulus penuh kekhawatiran.

"Yang Mulia ... apakah kau tidak salah orang? Aku Aranya, bukan Junuo. Ataukah mungkin ... aku benar-benar mirip Junuo bagi orang-orang yang kesurupan seperti kalian. Tetapi, aku sungguh, benar-benar adalah Aranya. Kau sedang melihat seolah aku Junuo hanya karena kau sedang kerasukan ...."

Xize manatap Fengjiu lama sekali dalam diam.

"Aku tidak kerasukan."

Fengjiu jadi semakin ragu mendengarkan perkataan Xize.

"Kalau begitu, biasanya, bukankah seharusnya kau merawat Junuo saat ini?" Fengjiu bertanya.

Mata Xize terhenti pada wajah Fengjiu.

"Apakah bukan suatu hal yang baik kalau aku merawatmu?"

Fengjiu mengambil waktu sejenak untuk berpikir. Akhirnya pemahaman menghampiri Fengjiu.

"Ah, apakah Junuo memintamu menjagaku untuk menebus apa yang dilakukan Changdi? Betapa manisnya mereka satu sama lain. Aku tidak pernah berpikir untuk mengungkit masalah ini di hadapan Raja.

"Untukmu menghabiskan perhatianmu padaku, tetapi aku tidak yakin apakah aku pantas menerimanya. Sebenarnya, aku punya Chacha untuk membantuku dengan air minum serta teh dan hal sejenisnya. Ketika Chacha tidak di sini, aku bisa mengurus diriku sendiri. Sungguh, tidak perlu lagi tambahan bantuan."

Fengjiu menyerahkan sirup manis itu kembali pada Xize kemudian berkata hati-hati, "Aku tahu kita tidak saling mencintai, tetapi kau selalu membantu mereka berdua. Aku rasa itu agak ... tidak pantas."

Fengjiu berkata 'tidak pantas' tetapi sesungguhnya itu jauh lebih daripada tidak pantas. Ia merasa sangat tersinggung untuk Aranya, tetapi dengan identitasnya, ia hanya dapat mengatakan sebanyak ini.

Dengan tenang Fengjiu membawa kembali pandangannya pada Xize, dan terkejut mendapati Xize tertegun menatap sirup di tangan Fengjiu.

Pada akhirnya Xize menjawab, "Ini tidak ada hubungannya dengan mereka."

Three Lives Three Worlds, The Pillow Book [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang