Extra Chapter : Ayah yang Ideal

769 37 5
                                    

T/N : Ini juga dari sudut pandang Bai Gungun ya, sekuel dari adegan "Gungun, aku adalah ayahmu". :D

***

Di tengah malam, Bai Gun Gun bangun dari tempat tidur. Meskipun ia setengah tertidur dan kelopak matanya terasa berat, dalam hatinya, ia tahu bahwa itu adalah waktu Yin dan itu waktunya untuk bangun dan menyelimuti ibunya.

Gun Gun butuh waktu sejenak sebelum akhirnya membuka matanya. Ia melihat ke samping, hanya menemukan kalau selimut di sebelahnya ternyata kosong. Ia kaget dan hampir jatuh dari ranjang. Akhirnya, ia teringat bahwa ia sudah tidak tidur sekamar dengan ibunya selama sebulan. Ibunya terluka dan berada dalam kondisi koma selama lebih dari sebulan. Si paman yang tampan, yang menyatakan sebagai ayahnya, sudah merawat ibunya, dan mereka tidur di sebelahnya.

Bai Gun Gun teringat hari itu, sebulan yang lalu.

Paman Xie Gu Chou membawanya mencari ibunya dan ia bertemu dengan paman tampan yang warna rambutnya sama dengannya. Si paman tampan ini bertanya padanya, siapa dirinya, dan ia memberitahunya secara jujur, bahwa ia adalah putra Jiu Jiu. Si paman tampan menumpahkan mangkuk obatnya di tempat.

Kemudian, penasaran, Gun Gun pun bertanya pada paman itu, siapakah dirinya. Si paman menjawab kalau ia adalah Fù Jūn-nya. Di alam makhluk abadi, apakah artinya Fù Jūn? Meski Bai Gun Gun, sebagai anak dewa kecil yang baru saja kembali ke alam makhluk abadi, ia sangat memahami bahwa Fù Jūn berarti ayah.

Waktu itu, ia merasa terkejut. Karena, ia sudah lama mencurigai penjelasan ibunya bahwa ia adalah orang tua tunggal adalah suatu kebohongan. Tetapi, di waktu bersamaan, ia adalah bocah dewa yang hati-hati/bijaksana. Ia tidak akan bisa ditipu semudah itu.

Ia menghindari tangan besar yang menepuk kepalanya dan bertanya pada si paman tampan dengan hati-hati, "Kau bilang, kau adalah Fù Jūn-ku, yang berarti kau adalah ayahku, tetapi, ibu memberitahuku kalau aku tidak punya ayah, jadi bagaimana kau bisa membuktikan kalau kau memang adalah ayahku?"

Paman itu tampak tercengang, kemudian berwajah sedih.

Ia menatap Gun Gun untuk waktu yang lama dan bertanya padanya, "Ibumu memberitahumu begitu?"

Gun Gun mengangguk jujur.

Paman tampan itu menepuk kepalanya lagi: "Itu adalah salahku, aku membuatmu dan ibumu menderita."

Pada hari itu juga, mereka berdua tinggal di sisi ibunya yang tertidur pulas dan merawatnya bersama-sama, untuk waktu yang lama.

Selanjutnya, Bai Gun Gun secara pribadi mendengarnya dari Paman Xie Gu Chou, orang yang dipercayainya, bahwa si paman tampan yang menyatakan dirinya sebagai ayahnya, merupakan seorang dewa yang sangat hebat di alam makhluk abadi, mantan penguasa langit dan bumi, dan penguasa dari laut biru. Seluruh alam makhluk abadi, dari tiap sudut dunia, menghormatinya sebagai seorang Kaisar. Di waktu yang sama, Paman Xie Gu Chou juga memberitahunya bahwa orang ini memang adalah ayahnya.

Saat Paman Xie Gu Chou memberitahukannya semua ini, paman lainnya yang sedang memegangi sebuah kipas keras pun tertawa dan berkomentar bahwa ia seorang putra yang ayahnya adalah orang yang sudah tua.

Kakak lelaki bernama Zhong Lin, yang melayani ayahnya, melirik kesal ke arah pria itu.

Apa itu penguasa langit dan bumi, apa itu Laut Biru Suci, dan apa artinya seorang putra yang ayahnya adalah orang yang sudah tua?

Bai Gun Gun tidak bisa memahami semua ini dengan baik. Tetapi, apakah si paman tampan sungguh adalah ayahnya? Ia merasa agak bergembira, agak gugup, agak malu, dan sedikit gelisah saat memikirkannya.

Three Lives Three Worlds, The Pillow Book [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang