Back to Chaos in A Dream : Chapter 7 (2)

498 29 3
                                    

Feng Jiu langsung jatuh ke bawah segera setelah ia selesai bicara. Mengingat bahwa ia tidak seharusnya jatuh ke tempat tidur pernikahan orang lain, ia pun ambruk dengan kaku ke tanah yang berlumpur dingin.

Tepat sebelum ia mengenai lumpur, sepasang lengan yang kokoh menangkapnya. Feng Jiu diam-diam membuka matanya jadi celah kecil, dan melihat wajah tanpa ekspresi Di Jun sedang menatapnya, dan cepat-cepat menutup lagi matanya.

Chu Yi, yang sedang duduk di ranjang, melihat Di Jun muncul, dan begitu ketakutan hingga wajahnya memucat. Ia takut kalau kakak lelaki angkat yang kejam ini akan memisahkan mereka dan mengirimkannya kembali kepada orang tuanya untuk didisplinkan. Jadi, ia pun tidak bisa menahan air matanya yang berjatuhan.

Perbedaan kekuatan antara pengantin pria dan Di Jun besar, tetapi ia tetaplah seorang pria. Jadi, ia mengumpulkan keberaniannya, dengan berani menempatkan dirinya di depan Chu Yi untuk melindunginya.

Di Jun meraih Feng Jiu ke dalam pelukannya, dan memandang ke arah mereka berdua, "Kalian berdua ...."

Pasangan pengantin baru itu menatap tajam pada Di Jun seolah ia adalah musuh mereka.

Di Jun tetap acuh tak acuh, "Masih belum melakukan malam pernikahan kalian karena Xiao Bai membuat keributan?"

Kedua pengantin baru yang menghadapi musuh mereka itu jadi kosong sejenak sebelum menganggukkan kepala mereka.

Di Jun memberikan suara 'en', "Kalau begitu, manfaatkan waktu ini sebaik-baiknya."

Ia mempertimbangkan pilihan kata-katanya, "Bagaimanapun juga, momen luar biasa di malam yang indah bernilai ribuan emas."

Chu Yi membelalakkan matanya kaget setelah mendengar "momen luar biasa di malam yang indah bernilai ribuan emas" datang dari Di Jun. Ia merasa bahwa entah Di Jun atau ia sudah terkena pengaruh jahat.

Di Jun tidak peduli.

Ia membawa Feng Jiu dengan satu tangan, sementara menggunakan tangan lainnya untuk menyulap sebotol obat, menaruhnya di tempat tidur pernikahan pasangan itu, "Obat ini bisa membantu kalian berdua dalam menyambut anak lebih cepat."

Di Jun memikirkannya, dan menepuk pundak si pengantin pria, "Jangan kecewakan aku."

Setelah itu, ia meninggalkan kamar tidur pengantin, membawa Feng Jiu dalam pelukannya.

Jangan mengecewakan Di Jun, tetapi dalam hal apa?

Sepasang pangantin baru itu saling berpandangan kosong.

Fei Wei adalah yang terakhir pergi, jadi ia memberikan nasihat kepada mereka berdua, menjelaskan makna lebih dalam di balik perkataan Di Jun, "Di Jun bahkan mempersiapkan obat untuk kalian berdua. Jika kalian berdua melakukan malam pernikahan kalian dengan cepat dan melahirkan anak, masalah ini akan ditetapkan dan tidak dapat diubah. Lalu, Tuan Bangau Roh tidak bisa memukuli bebek mandarin dengan tongkat, memisahkan kalian, dan ia juga tidak akan mengganggu Di Jun lagi. Bukankah ini adalah solusi yang bukan hanya terbaik bagi dua dunia, tetapi juga untuk kesenangan dan kepuasan semua orang?"

(T/N: sama artinya dengan nasi sudah menjadi bubur atau kayunya sudah dibuat menjadi kapal. Sesuatu yang sudah tidak bisa diubah lagi.)

(T/N: memukuli bebek mandari dengan tongkat—memisahkan pasangan kekasih yang saling mencintai.)

Sepasang pengantin baru itu tiba-tiba mendapat pencerahan. Sementara wajah mereka memerah karena kegembiraan, pikiran terdalam mereka jadi rumit. Mereka merasa seolah-olah mereka telah memperoleh pengetahuan mengenai Dong Hua yang legendaris yang katanya tidak tertarik dengan keinginan duniawi.

Three Lives Three Worlds, The Pillow Book [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang