Fengjiu tidak bisa tidur malam itu.
Kali ini, Fengjiu tidak kembali ke Qingqiu. Malahan, ia meminjam aula samping di Neraka dari Xie Guchou sebagai penginapan sementara.
Saat ia memutuskan untuk pergi ke dunia manusia, Fengjiu tahu dirinya tidak akan bisa meninggalkan Qingqiu bahkan untuk sedetik pun kalau ia membiarkan kakeknya tahu dirinya sedang mengandung Bai Gungun.
Karena alasan inilah, Fengjiu meminta Zheyan untuk merahasiakan masalah ini untuknya. Dewa Agung Zheyan selalu mengira kalau alasannya ingin menyembunyikan ini adalah karena dirinya tidak berniat melahirkan Bai Gungun.
Oleh sebab itulah, Zheyan menyembunyikan Fengjiu dengan segala yang ia bisa, tidak pernah menyebutkan satu kata pun pada paman kecilnya. Dia juga diam-diam mengirimkan tumpukan obat aborsi yang aman. Membuat seseorang bertanya-tanya, kebencian macam apa yang dimiliki Zheyan pada Dijun.
Kali ini, membawa Bai Gungun kembali, Fengjiu tahu, menjelaskan kepada para tetua akan menimbulkan kesulitan. Karena ia masih belum menemukan solusi atas masalah ini, Fengjiu memutuskan tidak kembali ke Qingqiu sementara waktu, malah menetap sementara di tempat Xie Guchou.
Neraka biasanya jarang terkena sinar matahari. Tidak memiliki sumber daya yang beragam seperti di Qingqiu, yang mana seseorang dapat memetik herbal narkotika hanya satu langkah keluar dari pintu. Jika seseorang tidak cukup beruntung dan terkena insomnia, maka ia hanya bisa terus terbelalak dan menanti terbitnya matahari.
Di hari keduanya di Neraka, Fengjiu mendatangi Xie Guchou dengan sepasang mata rakun yang mengerikan. Xie Guchou berpikir sejenak, dan setelahnya mengirimkan dua botol anggur ke kamarnya. Ia bilang, anggur itu adalah yang terbaik. Jika Fengjiu meminumnya sebelum tidur, mereka dapat menyembuhkan insomnianya seperti sihir.
Malam itu, Fengjiu mulai dengan satu mangkuk kecil. Lalu, ia menggunakan mangkuk lebih besar. Namun, semakin ia minum, ia malah semakin sadar. Ia terus minum sampai ayam jantan berkokok, bukan hanya ia tidak merasa mengantuk atau bahkan mabuk, ia malah merasa enerjik.
Xie Guchou melihat sepintas lalu pada penampakan Fengjiu dan berkata itu dikarenakan terlalu banyak yang membebani pikirannya, alkohol tingkat menengah tidak akan efektif. Ia memiliki dua botol anggur yang lebih kuat dikirimkan ke kamarnya, bersamaan dengan pesan yang mengatakan, jika Fengjiu ingin tidur nyenyak, ia harus meminumnya sampai mabuk, Xie Guchou akan membantu mengurus Bai Gungun selama beberapa hari.
Dua hari begadang menyebabkan Fengjiu sangat kelelahan. Ia pikir, ide Xie Guchou ini buruk, meski demikian, tetaplah sebuah ide. Sore itu, Fengjiu meminum kedua botol anggur itu dan mabuk-mabukan sampai tak sadarkan diri. Ia tertidur tepat ketika ia menjatuhkan kepalanya. Tak dapat disangkal, memang tidur yang nyenyak.
***
Fengjiu tidak terbangun sampai empat hari kemudian. Segera setelah Fengjiu membuka matanya, ia melihat Xie Guchou dan Ye Qingti sedang duduk di sisi ranjangnya dengan tenang. Xie Guchou masih seperti batang kayu, di lengannya, Bai Gungun sedang tertidur.
Fengjiu terkejut dengan pemandangan ini dan dengan cepat mendapatkan kembali seluruh kesadarannya. Beruntungnya, ia tertidur dengan pakaian lengkap hari itu. Kalau tidak, hal pertama yang akan dilakukannya sekarang ini mungkin adalah mengusir mereka berdua keluar.
Lupakan soal Xie Guchou sekarang.
Fengjiu menatap Ye Qingti kebingungan: "Kau tidak seharusnya berada di sini bahkan jika perjamuan selamat datang para dewa-dewi baru telah berakhir. Apakah Donghua Dijun tidak memberikan gelar untukmu? Atau ia menunjukmu sebagai asisten Xie Guchou?"
Bai Gungun sedikit bergerak dalam tidurnya, seolah ia terganggu oleh suara ibunya.
Xie Guchou menepuk kepalanya dan berbisik pada Fengjiu: "Apa kau tahu apa gelar abadi yang ditunjuk Dijun untuk Ye Qingti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Lives Three Worlds, The Pillow Book [Terjemahan Indonesia]
Random[Novel Terjemahan] [END] Judul : Three Lives Three Worlds, The Pillow Book Author : Tangqi Gongzi Upper Volume : Prolog+11 chapter+1 bonus Lower Volume : 21 chapter + epilog + 2 extra chapter + 1 bonus Pillow Book of Samsara : Back to Chaos in A Dre...