Bagian Keempat – Jiwa Para Bayangan
*
*
*
Musim semi di dalam Ibu kota selalu datang lebih lambat ketimbang pemandangan berbunga di daerah selatan. Setelah mengamati bunga kamelia di Istana Guanchen, kapal pesiar kembali ke ibu kota, tepat waktunya untuk ceri dan bunga magnolia yang mekar belakangan. Jalanan dan kota-kota tenggelam dalam kelopak bunga; sungguh pemandangan yang menyenangkan.
Akan tetapi, tak peduli seberapa indahnya pemandangan dari musim semi ini, sentimen Fengjiu tidak dapat berubah menjadi dermawan.
Semenjak ia kembali ke istana, Fengjiu selalu mengurung dirinya di balik pintu, penasaran bagaimana kedua saudarinya Junuo dan Changdi akan merangkak naik dari dalam lubang.
Changdi telah meluncurkan perang dengan Fengjiu di dalam Kurungan Jiuqu. Kemudian tanpa menunggunya untuk beristirahat, Junuo datang memberikan tendangan lainnya dengan ramuan cinta.
Dalam hidupnya, ini pertama kalinya Fengjiu difitnah oleh orang lain berulang kali; cukup membuat beberapa pukulan pada harga dirinya.
Shangjun telah menempatkan kedua putri dalam tahanan rumah. Shangjun tidak mengatakan akan menghukum mereka, ataupun mengatakan tidak akan menghukum mereka.
Mempertimbangkan kasih sayang Shangjun untuk Changdi, Fengjiu menduga, masalah ini akan reda dalam beberapa hari. Namun, tentu saja, ini bukan sesuatu yang dapat dilupakan olehnya, jadi ia menunggu hingga waktunya mereka akan dilepaskan.
Fengjiu berniat melakukannya dengan seluruh tubuh dan pikirannya, dengan antusias menghitung tiap hari dengan jemarinya sampai penantiannya sayangnya terbukti sia-sia.
***
Pada 27 Maret, sebuah pesan yang berasal dari Istana menyatakan bahwa Putri Junuo telah mengabaikan peraturan kerajaan, bahwa ia telah melakukan perbuatan zina dan tengah mengandung anak haram, dan oleh karena itulah ia telah mempermalukan Keluarga Kerajaan, jadi akan dihukum pancung; nama Junuo akan selamanya dihapus dari buku penghargaan dan segera dihukum mati.
Sementara untuk Changdi, walaupun tidak ada hal yang disebutkan di permukaan, beberapa pembicaraan pribadi datang dari balik tirai. Dikatakan bahwa, Putri Changdi telah menghancurkan lampu kesayangan Shangjun beberapa hari yang lalu dan akan diasingkan ke garis perbatasan untuk merenungi dosanya.
Entah mengapa Fengjiu jadi tercengang ketika ia mendengarkan berita ini. Kehamilan di luar nikah ... tetapi, anak di dalam janin itu tampaknya di bawah naungan raja dan ratu.
Fengjiu ragu awalnya, berpikir, mungkin orang-orang Biyiniao lebih berpikiran terbuka ketimbang orang Qingqiunya. Setelah bertanya pada Su Moye, ia akhirnya tahu kalau anak yang dikandung oleh Junuo bukan anak biasa, tetapi bahwa kemungkinan besar itu adalah Archmage berikutnya dari klan.
Sepanjang sejarah, para Archmage selalu terlahir dari gadis yang tidak menikah yang mendapatkan kehamilannya melalui penyerapan energi abadi. Inilah mengapa, meskipun sedang mengandung di luar nikah, Junuo dapat memamerkannya dengan bangga, bahkan dapat mengundang Xize untuk turun gunung khusus demi merawat dirinya.
Fengjiu masih ingat hari ketika ia berkomentar kalau Junuo terlalu banyak diberkahi kasih sayang. Tetapi sekarang, entah bagaimana, anak yang belum dilahirkannya malahan terbukti berasal dari perzinaan.
Sebelum Fengjiu dapat mengirim orang keluar untuk mencari tahu, Chacha sudah membawa Su Moye masuk ke dalam kamarnya.
Semenjak insiden mantra ramuan cinta, Mo Shao sudah jarang mencari Fengjiu sendirian demi menghindari rumor yang tidak perlu. Namun, kedatangannya yang tiba-tiba hari ini, membuktikan bahwa pastinya ada hal yang sangat mendesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Lives Three Worlds, The Pillow Book [Terjemahan Indonesia]
Acak[Novel Terjemahan] [END] Judul : Three Lives Three Worlds, The Pillow Book Author : Tangqi Gongzi Upper Volume : Prolog+11 chapter+1 bonus Lower Volume : 21 chapter + epilog + 2 extra chapter + 1 bonus Pillow Book of Samsara : Back to Chaos in A Dre...