.
.Tak Bersayap
.
.
Happy readingMalam ini, terlihat keluarga Dimas, sedang bersantai di ruang Tv. Jangan kira keluarga ini lengkap nyatanya tidak, Deva tak nampak di sana.
"Kakak ke mana ya dek? Udah malam gini belum pulang," tanya Antika yang cemas menunggu putranya.
"Gak tau Mah, tadi aku pulang duluan," jawab Ana dengan jujur, karena dia tidak pernah tau jika setelah pulang sekolah Kakaknya itu pergi kemana.
"Duh jadi khawatir deh Mamah," resah Antika
"Ngapain sih mikirin dia, udah gede juga," timpal Dimas.
"Dia anak kamu loh Mas," sindir Antika.
"Dia pasti sama temannya yang gak jelas itu,"cibir Dimas.
"Mereka gak gitu kok Pah," bela Ana
"Tau apa kamu dek, kamu juga kan baru masuk beberapa hari," balas Dimas.
"Tapi.."
"Udah gak usah belain Kakakmu itu."
Ana langsung diam, mau bagaimanapun dia membela kakaknya, rasanya percuma saja.
"Kebiasaan deh kamu Mas, semua anak kamu jutekin," protes Antika
"Mereka nya yang gak nurut."
***
Sedangkan di markas Eagle boys ketika
Yang lain sedang asik main game online di bagian dalam markas, tapi tidak dengan Deva,dan Bima, mereka memilih untuk duduk di luar."Dev udah malem,"kata Bima, mencoba memberi kode.
"Ya terus?"
"Balik lah, nanti bokap Lo marah."
"Udah biasa," jawab Deva datar.
Bima diam, dia paham posisi Deva itu berat, tapi sebagai sahabat dia harus tetap mengingatkan untuk ke arah yang baik.
"Pasti nyokap Lo khawatir di rumah," lanjut Bima.
"Dia bukan nyokap gue," jawab nya tak suka.
"Setidaknya dia peduli sama Lo."
"Gak ada yang bisa gantiin bunda gue," gumamnya lirih.
"Gue tau, bukan berarti Lo selamanya tutup mata, mau gak mau dia tetap jadi Mamah Lo yang baru," kata Bima lagi, sebenenrnya dia takut melukai hati sahabatnya itu, tapi cara ini yang bisa dia lakukan untuk membantu Deva pulih dari lukanya, karena hanya dengan cara menerima itu solusi nya.
"Gue bilang Lo gak akan ngerti Bim! Jangan ikut campur urusan gue!" tatapan nya pun berubah nampak seperti orang yang di kuasai amarah.
"Gue gak maksud begitu! Gue cuma mau yang terbaik buat Lo!" Balas Bima, yang tanpa sadar terpancing emosi.
Karena keributan itu sangat terdengar jelas, yang lain pun keluar.
"Ada apa ini?" Tanya Alex yang baru saja keluar.
"Iya kenapa sih? Sampek kedenger ke dalem," lanjut Nata.
"Jangan ribut lah, omongin baik-baik kalo ada masalah," timpal Ervan.
"Kalian juga jangan ikut campur! Kalian semua gak ada yang bisa ngertiin gue!" Amarah Deva semakin tak terkendali, sedangkan yang lain terlihat bingung dengan perubahan sikapnya.
"Lo kenapa sih? aneh banget," tukas Nata.
Deva tak menjawab, dia hanya terlihat menahan emosi.
"Gue minta maaf, " kata Bima,yang sadar apa yang dia lakuin tadi berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK BERSAYAP | TERBIT
FanfictionDevaliano Akhtar Bamantara memiliki trauma sejak kecil, hingga dia di vonis menderita gangguan mental lebih tepatnya kepribadian ganda. Semua di akibatkan karena suatu hal yang berujung dia harus kehilangan ibu dan adiknya dalam satu waktu. Berta...