.
.Tak Bersayap
.
.Happy reading
Di kamar yang bernuansa pink, terlihat Ana yang sedang merapihkan baju ke dalam ranselnya, karena besok ada kegiatan kemping bersama sekolah.
"Sayang gimana semuanya, udah rapih kan?" Tanya sang Mamah, yang baru saja masuk."Udah semua sih kayanya," jawab Ana sedikit ragu.
"Coba Mamah cek," lalu Antika melihat isi tas putrinya.
"Tuh kan kamu mah pelupa," kata Antika.
"Emang kenapa?" Tanya Ana polos.
"Gak bawa jaket," kata Antika menatap Ana gemas
Ana menepuk jidatnya,"Oh iya lupa."
"Kebiasaan deh,"lanjut Antika.
"Maaf Mamah," kata Aza sambil menunjukan deretan giginya.
"Yaudah Mamah ambil dulu di lemari," lalu Antika mengambilnya.
"Di sana dingin, jadi jangan sampai lupa,"nasehat Antika..
"Iya Mamah bawel ku," kata Ana yang gemas, dengan perlakuan Mamahnya itu.
"Enak aja bawel,"protes Antika
"Terus apa kalo gak bawel?"
"Cerewet aja dikit," jawab Antika datar.
"Sama aja itu Mah."
"Udah ah, ini mau bawa berapa jaketnya?" Tanya Antika yang baru memasukan satu jaket.
"Satu aja, ribet bawanya," kata Ana.
"Tapi nanti gak ada ganti."
"Gapapa Mah,"jawab Ana
"Kamu kan gak kuat dingin sayang, kalo asma kamu kumat gimana?" Kata Antika yang selalu khawatir kalo melepas putrinya ke jauh.
"Insyaallah enggak, tenang aja Mah," kata Ana meyakinkan.
"Yaudah deh, tapi jangan lupa obatnya di bawa," peringat Antika lagi.
"Siap Boss!"
"Yaudah kalo udah rapih, Mamah mau cek Kakakmu dulu," pamit Antika
"Iya Mah."
***
"Ribet banget sih, males banget gue packing begini, kalo bukan karena gue OSIS gak akan gue ikut," dumel Deva, sambil merapihkan bajunya.
Ceklek
Deva menengok ke arah pintu, tatapan nya berubah tak suka.
"Sayang, Mamah bantu ya?" Tawar Antika
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK BERSAYAP | TERBIT
FanfictionDevaliano Akhtar Bamantara memiliki trauma sejak kecil, hingga dia di vonis menderita gangguan mental lebih tepatnya kepribadian ganda. Semua di akibatkan karena suatu hal yang berujung dia harus kehilangan ibu dan adiknya dalam satu waktu. Berta...