20.Perlahan terbuka

1.8K 247 24
                                    

.
.

Tak Bersayap
.
.
Happy reading

    Cuaca sudah mulai cerah kembali, namun Ana dan Deva masih terjebak di halte, karena sedari tadi mereka tak mendapat taxi.

"Udah dapet belum sih?" Tanya Deva kesal

"Belum Kak, sabar ya,"kata Ana lalu fokus kembali ke handphone untuk memesan taxi.

"Udah mau magrib, masih di sini keburu malem,"dumel Deva, yang sedari tadi uring-uringan.

Ana dengan sabar menanggapi ocehan Deva, dia juga sebenarnya sudah capek ingin segara pulang tapi nasib malah terjebak hujan.

"Dapet nih Kak!"

"Yaudah suruh supir nya cepetan,"titah Deva

"Yah di cancel lagi.." Ana kembali cemberut, usaha nya sia-sia.

"Gimana sih kenapa malah di cancel sih?!" Kesal  Deva.

"Tadi kan pak supir bilang, kalo mereka lagi mogok kerja,"kata Ana.

Tin tin!

Tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di depan mereka. Kaca mobil itu terbuka, dan menunjukan wajah Bima.

"Kalian ngapain di sini?!"

Deva bangun dari duduknya, dan berjalan ke arah mobil Bima,  lalu tanpa meminta izin dia langsung masuk dan duduk di kursi depan.

"Na masuk!"titah Bima.

Ana hanya mengangguk dan ikut masuk ke dalam mobil Bima.

***

"Kalian dari mana aja sih? Mamah dari tadi nungguin kalian,sampai magrib gini,"cecar Antika, pada kedua anak nya yang baru saja datang.

Deva yang tak mau mendengar ocehan Antika, dia langsung pergi dari sana.

"Sayang langsung mandi air hangat ya!" Teriak Antika pada Deva.

"Ya ampun, sayang kamu basah gini."

"Maaf ya Mah, tadi taksi nya mogok, terus hujan, terus susah dapet lagi untung ada Kak Bima,"jelas Ana.

"Iya gapapa sayang, tapi kamu beneran pulang bareng Kakak?" Tanya Antika.

"Iya Mah, kasian tadi Kak Deva gak dapet taxi yaudah aku ajak bareng, awalnya sih gak mau, tapi akhirnya mau juga,"jelas Ana dengan senyum sumringah nya.

Antika tersenyum, lalu mengusap kepala Ana,"Mamah seneng, kamu semangat kaya gini, Mamah harap kamu tetep sabar ya,"pinta Antika.

"Iya Mah, tenang aja."

"Yaudah kasian anak Mamah basah kuyup gini, yuk ke ke kamar terus mandi air hangat."

"Siap Mah."


***

"Kalo kaki gue gak kaya gini, ogah banget di rumah ,"dumel Deva, yang merasa bosan di dalam kamar.

Lalu dia mengambil handphone nya, dan mencari kontak seseorang.

"Hallo, besok jemput gue,"kata Deva, pada seseorang itu.

"Besok kan hari Minggu, ngapain gue jemput Lo,"protes seseorang  di sebrang sana .

"Gua mau ke suatu tempat, jadi Lo harus nurut,"kata Deva, yang tak mau di bantah

TAK BERSAYAP | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang