.
.Tak Bersayap
.
.
Happy readingDeva membaringkan badan nya di sofa dalam markas, di sana sepi karena yang lain memang tak ada yang ikut kumpul.
"Gue harus gimana? Semua orang maksa gue buat pengobatan,"gumam Deva, yang terlihat frustasi.
"Kalo gue ngelakuin pengobatan apa gue bakal sembuh? Sedangkan sumber luka itu terlihat jelas di depan mata,"gumam nya lagi.
Ceklek
Lamunan Deva, teralihkan dengan suara pintu yang terbuka. Orang yang baru masuk itu melirik ke arah Deva, namun dia langsung mengacuhkan nya kembali dan memilih duduk di sofa yang bersebrangan.
Deva yang merasa di acuhkan semakin bingung, sebenernya salah dia apa?.
Tak ada yang memulai pembicaraan hanya hening di ruangan itu."Gue salah apa sama Lo?" Tanya Deva, yang mulai muak dengan drama yang terjadi.
"Bim gue tanya, gue salah apa sama Lo?" Tanya Deva kembali, karena merasa tak di respon.
Bima menoleh, "Mau tau, salah Lo apa?"
Deva mengangguk.
"Gue kecewa sama Lo karena ucapan Lo kemarin malam,"kata Bima, langsung pada intinya.
Deva yang mendengar mulai mencerna, tapi dia bingung perkataan mana yang di maksud oleh Bima.
"Perkataan yang mana?"
Bima menatap heran, mengapa seakan Deva tak mengingat semua yang telah dia ucapkan waktu itu.
"Lo gak inget?"
Deva menggeleng.
Bima baru sadar, apa ini ada hubungannya dengan penyakit nya Deva sehingga dia tak mengingat kejadian waktu itu.
Bima menghela napas,"Oke bakal gue ceritain, kejadian waktu itu di sini..."
Flashback
"Lo balik duluan aja Bim,"titah Deva.
"Gue nunggu Lo aja,"jawab Bima.
"Gue mau sendiri,"lanjut Deva..
"Gue takut lo.."
"Gue gapapa, stop perlakukan gue seperti orang lemah!" Kata Deva, dengan penuh penekanan.
Bima cukup kaget dengan ucapan Deva, karena jarang sekali dia mempermasalahkan diri nya yang terlalu over Padanya.
"Gue lakukan ini juga demi Lo,"kata Bima.
"Lo memperlakukan gue kaya bocah! Dan gue gak suka di atur!" Amarah Deva, mulai keluar.
Bima berdiri, lalu menghampiri Deva yang berada dekat pintu,"Oh jadi selama ini, Lo keberatan dengan semua perlakuan gue ke Lo? Iya?!" Kata Bima, dengan tatapan tajamnya
Deva membalas tatapan itu masih dengan amarah,"Iya, gue risih dengan semua yang Lo lakuin,"jawab Deva.
"Oke kalo itu mau Lo, gue gak akan urus dan gak akan peduli lagi sama Lo,"kata Bima lalu mengambil tas dan keluar dari markas.
Flashback off
"Gitu cerita nya, gue udah usaha jauhin Lo tapi.."
"Sorry Bim, walupun gue gak inget apa yang gue lakuin waktu itu, tapi please jangan anggap ucapan gue itu serius,"kata Deva, penuh penyesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK BERSAYAP | TERBIT
FanfictionDevaliano Akhtar Bamantara memiliki trauma sejak kecil, hingga dia di vonis menderita gangguan mental lebih tepatnya kepribadian ganda. Semua di akibatkan karena suatu hal yang berujung dia harus kehilangan ibu dan adiknya dalam satu waktu. Berta...