33. Penyesalan tiada akhir

1.5K 251 21
                                    

.
.

Tak Bersayap
.
.
Happy reading


   Kejadian kemarin,  menjadi pembelajaran untuk mereka semua. Kini Alex sadar apa yang di lakukan nya kemarin adalah salah, cara nya yang terlalu berlebihan. Benar kata Bima tidak semua hal harus di ceritakan.

"Jangan di ulang lagi," peringat Ervan.

"Iya maaf, Lo tau sendiri gue orang nya susah tahan emosi,"kata Alex.

"Nanti coba Lo minta maaf sama si Deva, sama si Bima juga,"lanjut Nata.

"Iya nanti kalo mereka udah dateng."

***

Deva baru saja sampai sekolah, dia masih berada di parkiran. Dan  bertepatan dengan datang nya Bima juga.

Deva melirik ke arah Bima, yang baru saja turun dari motornya.


Bukk!

"Gue bilang tahan emosi Lo, gak semua masalah Lo bisa selesaikan dengan ego Lo itu!"

Dengan napas yang memburu, Deva mengepal kan tangan nya, lalu siap melayang kan bugeman pada Bima.
Namun belum sampai dia memukul Varo, dia memberhentikan tangannya di depan wajah Bima

"Ayo pukul! Pukul kalo Lo bisa ngerasa puas!"

Kilasan kejadian kemarin tiba-tiba muncul, Deva baru menyadari sekarang semua sahabat nya tahu tentang keluarga nya.

Tatapan Bima langsung tertuju ke Deva, yang diam mematung di sana.

"Lo ngapain masih di sini?"

Deva kaget dengan kedatangan Bima di hadapannya,"Gapapa,"jawabnya singkat.

Bima tahu mata Deva masih menyimpan kekesalan, tapi dia harus mencoba lebih tenang menghadapinya.

"Kalo masih marah ngomong aja, gue gak masalah,"kata Bima.

"Gak ada guna nya juga, lagian semua udah tau,"jawab Deva datar.

"Bagus lah, masuk!"

Ketika sampai kelas di sana masih terlihat sepi, tapi suasana jadi canggung, Mereka masih takut dengan tatapan Deva.

"Lex buruan samperin,"bisik Ervan, lalu mendorong Alex untuk mendekati Deva.

"Ih santai aja sih, gak usah rusuh,"kesal Alex.

Ragu-ragu Alex mulai mendekat ke meja nya Deva,"Gue minta maaf,"kata Alex dengan cepat.

Deva masih terdiam, seakan tak mendengar ucapan Alex.

Alex dengan sabar menunggu jawaban sahabatnya itu,"Kuping Lo masih aman kan?" Tanya Alex.

"Gue bisa aja maafin Lo, tapi ada syaratnya."

"Syarat apaan? Kaya cewek Lo pake syarat segala."

"Yaudah kalo emang gak mau."

"Eh iya ya, ambekan banget sih, apaan syarat nya?"

"Ini berlaku untuk semua orang yang udah tahu rahasia gue, "kata Deva, yang langsung mendapatkan tatapan dari yang lainnya.

"Kok kita juga?" Protes Nata.

TAK BERSAYAP | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang