.
.Tak Bersayap
.
.
Happy readingLagi ini di ruang makan hanya terlihat hening mereka sedang fokus dengan sarapan.
"Sayang, kamu mau berangkat sama siapa?"tanya Antika pada Ana.
"Gak tahu sih Mah, mungkin taxi online aja," kata Ana sambil memakan sarapannya.
Deva yang berada di sana berusaha acuh, tak memperdulikan pembicaraan antara anak dan ibu itu.
"Mah Papah berapa hari di Surabaya?" Tanya Ana.
"Cuma 2 hari kok sayang."
"Oh gitu, oke."
Setelah selesai sarapan Deva pergi begitu saja tanpa berpamitan pada Antika. Itu sebenarnya hal biasa, namun Antika akhir-akhir ini senang melihat kedua anaknya akur tapi dia juga sedih karena Deva belum bisa menerimanya dengan baik.
"Mah aku juga jalan ya,"pamit Ana.
"Iya sayang, inget ya hati-hati." Antika selalu mewanti-wanti setiap anaknya akan keluar rumah.
"Iya Mamah."
Ketika Ana baru keluar rumah, dia kaget melihat Deva masih berada di sana.
"Kak,"panggil Ana.
Deva menoleh, tanpa berbicara dia menyerahkan helm pada Ana.
"Buruan pake, udah telat."
Dengan raut wajah yang masih bingung, Ana mengambil helm itu, lalu naik ke atas motor Deva.
Di atas motor Ana diam-diam tersenyum, ini kebahagiaan yang selalu dia nanti ketika dia mendapat perlakuan baik dari Kakaknya. Walaupun dia juga tidak tahu ini tulus atau memang hanya rasa kasian saja.
"Gue gak nyangka, kalo Kak Dev berangkat bareng gue, tanpa harus gue paksa," gumamnya dalam hati.
***
Ketika sampai sekolah, Ana baru sadar kalo dia tak di turunkan di luar sekolah seperti biasanya. Ketika sampai parkiran setiap murid yang lewat pasti memperhatikan mereka, banyak juga yang berbisik tentang kedatangannya dengan Deva.
"Eh itu Ana ada hubungan apa sih? Dulu juga pernah tuh satu mobil" kata salah satu siswi.
"Yah gue padahal udah incer si Ana kok dia sama kakak kelas itu sih,"dumel salah satu siswa di sana.
Ana berusaha biasa saja di sana, walaupun sebenarnya dia risih mendengarnya.
"Kak makasih ya, tapi kenapa Kakak gak turunin aku di tempat biasanya?"
"Gak usah banyak tanya, intinya mulai sekarang Lo harus nurut sama gue," kata Deva, lalu pergi meninggalkan Ana di parkiran.
Ana hanya tersenyum, "Apa Kak Dev mulai peduli ya?" Gumam Ana.
"Wih kayanya ada yang lagi happy nih," kata EL ketika melihat Ana masuk dengan wajah yang sumringah.
"Iya dong."
"Ada apa nih cerita dong, kayanya gue ketinggalan banyak," kata Sela.
"Lo nya sih ngilang terus,"sahut Nara.
![](https://img.wattpad.com/cover/289944050-288-k977272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK BERSAYAP | TERBIT
FanfictionDevaliano Akhtar Bamantara memiliki trauma sejak kecil, hingga dia di vonis menderita gangguan mental lebih tepatnya kepribadian ganda. Semua di akibatkan karena suatu hal yang berujung dia harus kehilangan ibu dan adiknya dalam satu waktu. Berta...