18. Keras kepala

1.6K 235 28
                                    

.
.

Tak Bersayap
.
.
Happy reading

    Di ruang UKS kini terjadi perdebatan, karena Deva yang menolak di bawa ke rumah sakit.

"Ayolah, kaki Lo perlu di jahit,"bujuk Bima.

"Gue ngerasa fine Bim,"kata Deva, yang masih saja teguh pada pendiriannya.

"Lo gak denger tadi kata penjaga UKS, kaki Lo itu robek jadi gak bisa di tangani di sini,"lanjut Ervan.

"Gue aja ngeri liat luka Lo, masa Lo ngerasa fine sih," kata Alex, yang meringis takut melihat luka Deva yang menganga.

"Ini juga udah di obatin kan, jadi gak masalah,"elak Deva lagi.

"Itu cuma di perban doang Dev, Lo harus di jahit bedalah," kata Alex, yang greget dengan sifat keras kelapa sahabatnya itu.

Bima tiba-tiba keluar dari UKS.

Tak lama Nata pun masuk,"Mau kemana itu si Bima?"

"Gak tau, kesel kali, dari tadi bujukin si Dev gak mau,"jawab Alex.

Ervan menyenggol Alex, supaya menjaga ucapannya.

"Kenapa Lo gak mau Dev?  luka Lo bahaya itu?"  Nata melihat ke arah luka Deva.

"Ya gue gak mau aja, ribet kalo harus ke rumah sakit,"jawab Deva, yang masih terlihat santai

"Susah punya temen batu,"kesal Alex lalu ikut keluar ruangan.

Ervan menghela napas, dia merasa sahabat nya itu tidak sabaran menghadapi sebuah masalah,"Gak usah Lo ambil hati, mereka kaya gitu karena peduli sama Lo,"kata Ervan, yang takut kalo Deva salah paham menanggapi omongan Alex tadi.

"Udah biasa, jadi fine,"jawab Deva cuek.


***

"Gue mau ngomong sama Lo."Bima tiba-tiba menarik EL dari kelas.

"Ihh.. ngapain sih Lo Kak?"EL melepaskan tarikan Bima.

"Gue butuh bantuan Lo,"kata Bima
to the poin

"Bantuan apa sih?"

"Bujukin si Deva, biar mau di bawa ke rumah sakit."

"Kenapa harus gue? Temen bukan, sahabat bukan, apalagi pacar,"crocos EL

"Ssttt.. diem dulu, gue minta bantuan Lo, karena menurut gue Lo orang yang tepat," jelas Bima.

EL berpikir sejenak,"Kasian juga sih tuh orang, kalo gue gak bantuin terus dia kenapa-napa gue yang di salahin, lagian gue jadi ngerasa bersalah gara-gara insiden tadi pagi,"  gumam EL dalam hati.


Flashback

"Mana sih ini handphone gue, apa gak kebawa ya?" Kata EL  yang sibuk mencari handphone di dalam tas nya sambil terus berjalan.

Brukk

"Awss.. pinggang gue!" Teriak EL saat dirinya jatuh dengan tidak elit.

El mendongak ke atas,"Lo! Kalo jalan hati-hati dong, sakit nih pinggang gue!" Protes  EL.

"Lo nya aja, jalan gak pake mata,"sahut cowok itu.

"Heh Deva Kakak kelas ter-rese, Lo juga jalan nya gak hati-hati buktinya gue bisa jatuh kan,"kata El yang tak mau kalah.

TAK BERSAYAP | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang