.
.
Tak bersayap
.
.
Happy readingRuangan serba putih, dan bau khas obat-obatan yang menjadi tempat berkumpulnya hari ini. Deva yang terbaring di ranjang rumah sakit, dengan kondisi wajah yang masih terlihat pucat.
"Aaa.. dulu kenapa sih Kak, susah banget makan nya,"dumel Ana, yang sedari tadi berusaha menyuapi sang Kakak.
"Makanan rumah sakit gak enak,"keluh Deva.
"Lo mah aneh Kak, kalo mau enak beli di restoran sana,"celetuk EL, yang ikut greget melihat tingkah Deva.
"Sstt.. udah ah jangan debat, yaudah makan buah nya aja mau?" Tawar Ana.
Deva hanya mengangguk
Dengan telaten, Ana mengupas buah untuk Deva.
Ketika suasana hening, tiba-tiba pintu terbuka.
Di sana nampak Alex yang baru saja masuk.
Mereka semua mengalihkan pandangannya masing-masing.
Alex yang sadar itu langsung mendekat ke ranjang Deva.
"Lo masih marah sama gue Dev?" Pertanyaan Alex, memecahkan keheningan di ruangan itu.
Deva menoleh, dan menatap Alex,"Menurut Lo?"
Alex menghela napas,"Ya gue cukup sadar sih, beberapa hari ini di diemin sama kalian semua."
"Ya itu tau jawabannya,"sahut Nata.
"Gue gak marah sama Lo, asalkan Lo jujur apa yang buat Lo sebenci itu sama gue?"
"Bener kata sih Deva, kita butuh kejujuran Lo,"sambung Bima.
"Tau Lo Kak, bikin anak orang hampir mati tau gak,"celetuk EL.
Nara menyenggol EL,"Apaan sih Nar, orang bener sih."
"Oke gue jujur, sebenernya gue lakuin ini karena Lo yang udah menyebabkan cewek gue meninggal saat itu,"jujur Alex.
Seketika suasana hening, semua bingung siapa yang di maksud Alex.
"Maksud Lo siapa?" Tanya Bima.
"Anastasia."
"Adik nya Rafael?" Tanya Nata.
"Ya, dia adalah pacar gue waktu SMP, tapi gue gak cerita sama kalian."
"Terus Lo lakuin itu karena Lo percaya kalo gue pelakunya?" Tanya Deva.
Alex menunduk,"Gue selalu menolak untuk gak percaya, tapi Rafael selalu yakinin gue kalo Lo itu pelakunya."
"Berati mental Lo lemah,"cibir Ervan, yang sedari tadi hanya menyimak.
Alex menatap Ervan,"Ya Lo bener, gue yang di butakan dendam jadi harus mengkhianati sahabat gue sendiri."
"Terserah Lo mau percaya atau enggak, tapi gue mau cerita yang memang apa adanya yang terjadi saat itu, jadi malam itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK BERSAYAP | TERBIT
FanfictionDevaliano Akhtar Bamantara memiliki trauma sejak kecil, hingga dia di vonis menderita gangguan mental lebih tepatnya kepribadian ganda. Semua di akibatkan karena suatu hal yang berujung dia harus kehilangan ibu dan adiknya dalam satu waktu. Berta...