35. Mengalihkan

1.2K 229 13
                                    

.
.

Tak Bersayap
.
.
Happy reading


Semenjak kepulangan nya dari rumah sakit tadi, Deva langsung masuk ke dalam kamar. Yang dia butuhkan saat ini adalah ketenangan.

Deva duduk di bangku belajarnya, pandangan mengarah ke satu objek, buku berwarna biru dengan tulisan Diary Deva. Dia baru ingat, kalo buku ini pemberian dari Ana.

Dengan sedikit ragu, dia mengambil buku itu, lalu mulai membukanya. Terlihat di halaman pertama nya sudah terisi dengan note pesan.

Deva memperhatikan deretan kata itu, dan mulai membacanya.

Hay Kak Deva!
Saat Kakak buka diary ini, pasti akan melihat tulisan aku. Maaf ya Kak aku bajak halaman pertama dari diary Kakak hehe, aku cuma mau bilang semangat ya Kak buat sembuh! Aku yakin Kakak aku hebat dan bisa melewati semuanya.

Salam dari adikmu
Qiana Elemira

Tanpa dia sadari, senyuman itu melengkung di bibirnya. Padahal kata-kata itu sering dia dengar saat adik tirinya itu mengoceh, tapi entah kenapa di dalam surat ini terlihat manis.

Deva membuka lagi halaman berikutnya, lalu dia mengambil bulpain dan mulai menulis

Hari ini gue harus menghadapi situasi seperti beberapa tahun lalu, bertemu psikiater dan mengulang cerita pahit itu di depan nya. Walaupun gue merasa lega bisa bercerita, tidak membuat hati yang sakit ini membaik. Gue tau ini emang susah buat gue lakuin tapi gue bertekad ingin sembuh!
Gue mau hidup normal, tanpa di hantui penyakit sialan ini, gue ingin hidup dengan diri gue sendiri.

Terimakasih, untuk hari ini.

Buku itu kembali dia tutup, setidaknya dia bisa tuangkan isi hatinya di dalam buku itu.

***

Hari ini geng Eagle boys di sibukkan dengan kegiatan OSIS, sudah sejak pagi tadi mereka izin pelajaran untuk rapat membahas pentas seni tahunan yang akan di adakan sekolah.

"Jadi kita bakal undang siapa buat jadi bintang tamu?" Tanya Bima.

"Gimana kalo black metal!" Usul Alex dengan lantang.

"Lo mau ngerusak image sekolah kita?" Sindir Deva.

"Ya kan keren, kita bisa dugem."

"Yang serius dong Lex,"peringat Ervan.

"Ya maaf, lagian ini rapat kapan kelar sih? Perut gue udah keroncongan dari tadi,"dumel Alex.

"Makan terus otak Lo lex,"celetuk Nata.

"Emang Lo gak laper?"

"Laper sih,"sahut nya.

"Nah mangkanya gak usah bacot!"

"Malah berantem, ini apa solusinya?" Kesal Bima.

"Coba yang lain Lo Reka ada ide gak?" Tanya Ervan.

"Gimana ya agak susah sih, ya kita mau nya apa dulu penyanyi solo, band, atau boyband?"

"Kalo boyband asik kali ya undang BTS," celetuk Alex kembali.

TAK BERSAYAP | TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang