.
.Tak Bersayap
.
.
Happy reading
Ketika sampai rumah, Antika sangat heboh saat melihat kondisi wajah Deva babak belur, ibu mana yang tidak khawatir berharap anaknya pulang dengan selamat dan sekarang dia harus melihat putranya pulang dengan penuh luka."Tahan sebentar ya." Perlahan Antika membersihkan luka nya, walaupun tadi Deva sempat menolak, tapi akhirnya dia mau menerima pertolongan darinya.
Ana yang duduk di samping Deva, hanya memperhatikan saja.
"Kenapa preman itu bisa menyerang kalian?" Tanya Antika, yang sedari tadi dia hanya mendapat sekilas penjelasan dari Ana.
"Aku gak tau Mah, tadi pas kita di jalan tiba-tiba preman itu langsung nyerang aja,"jawab Ana.
Antika menghela napas panjang, dia terdiam sejenak,"Mamah ingetin sama kalian ya, mulai sekarang hati-hati." Antika menatap kedua anaknya.
Deva yang merasa aneh mendengar pesan dari ibu tirinya itu, mengapa dia juga harus berhati-hati?
"Apa ada yang bahaya Mah?" Tanya Ana.
Antika menggelengkan kepalanya,"Gak ada sayang, yang terpenting kalian harus hati-hati."
Ana hanya mengangguk.
"Maafkan Mamah sayang, kalian harus terlibat dalam masalah ini," gumam Antika dalam hati, tatapannya tak beralih dari kedua anak tercintanya.
"Makasih,"ucap Deva, lalu pergi dari sana
Antika dan Ana, tiba-tiba terdiam saat mendengar kata singkat yang keluar dari mulut Deva.
"I..ya sayang,"balas Antika, walaupun percuma Deva sudah pergi dari sana.
"Mah aku gak salah denger kan?" Tanya Ana yang masih tak menyangka, seorang Deva yang selama ini selalu acuh mengucapkan kata Makasih.
"Enggak sayang, Alhamdulillah setidaknya Kakak sedikit lebih lembut sekarang,"ucap Antika tersenyum.
"Iya Mah, aku seneng lihatnya."
"Yaudah sana bersih-bersih, nanti turun bantuin Mamanya masak buat makan malam."
"Oke Mah."
***Baru saja Deva ingin merebahkan tubuhnya, namun suara notifikasi handphonenya mengganggu pendengaran nya. Dia langsung membuka chat yang masuk.
Deva memperhatikan nomer yang tertera, tapi dia tahu ini nomer yang berbeda dengan yang kemarin.
081866Xxxx
Penyerangan tadi hal kecil yang saya lakukan, tunggu permainan selanjutnya!
14.09
Deva meremas handphone itu dengan kuat, tatapan tajam seakan ingin membunuh seseorang."Siapa lagi yang teror gue?" Geramnya.
Sore harinya, Ana dan Antika duduk santai di ruang tamu.
"Mah, aku masih takut sama kejadian tadi."
Antika mengelus kepala putrinya,"Kamu jangan takut, kamu harus bisa jaga diri sendiri ya."
"Tapi orang tadi siapa ya Mah?"
"Yang pasti mereka ada maksud tidak baik sayang, jadi kita harus lebih waspada."
![](https://img.wattpad.com/cover/289944050-288-k977272.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK BERSAYAP | TERBIT
FanfictionDevaliano Akhtar Bamantara memiliki trauma sejak kecil, hingga dia di vonis menderita gangguan mental lebih tepatnya kepribadian ganda. Semua di akibatkan karena suatu hal yang berujung dia harus kehilangan ibu dan adiknya dalam satu waktu. Berta...