!!NEW VERSION!!
!!Cerita ini sudah TAMAT!!
!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bio-ku!!
.
.
."Kamu—menyukaiku?"
Milly tidak bisa berkata-kata selain bergerak dan berhasil merebut ponselnya dari genggaman El.
Yang dipikirkan Milly saat ini ketika pria tampan berpakaian serba hitam itu menatapnya—akankah pria itu berkata, "Bagaimana bisa kamu menyukaiku, aku ini teman kakakmu?"
Atau... "Milly, kamu nggak bisa suka sama aku. Ingat! Aku ini teman kakakmu."
Atau mungkin saja, "Milly, kita--kamu nggak bisa suka sama aku! Apa yang harus kukatakan pada Adit?"
Terakhir.. "Milly, maafkan aku. Aku sudah memiliki kekasih."
Pernyataan terakhir menelakkan kesadarannya.
Berbagai macam spekulasi masuk dan menumpuk di kepalanya sehingga kepalanya berdenyut nyeri. Kali ini ia menyalahkan dirinya sendiri, atau Milly harus salahkan pernyataan Ruby hingga pria itu membacanya karena sangking penasaran.
"Kakak salah paham." Milly berkata lalu El justru terdiam dan tak lama tertawa mendengarnya.
"Aku salah paham kenapa?" tanya El.
"Apapun yang Kakak baca itu—itu semua salah paham. Aku tidak suka sama Kakak."
"Wah, apa segitunya kamu tidak menyukaiku? Aku tidak tersentuh."
"Tidak—iya. Maksudku Kakak salah paham. Aku menyukai Kakak, tapi bukan berarti ada perasaan khusus.. pokoknya sepertinya itu."
El tertawa lagi, "Kenapa kamu serius sekali? Kamu nggak asik diajak bercanda."
Milly menunduk, segan menatap El lalu ia berpikir untuk mencari alasan yang tidak menyinggungnya, "Aku hanya mengatakan pada Ruby kalau aku pulang sama Kakak."
"Tapi kenapa ada kalimat kamu menyukaiku?"
"Ruby typo."
El mengerutkan dahi, "Typonya panjang ya?"
Milly mengangguk. "Iya."
"Oh begitu..."
Milly kembali mengangguk bersamaa dengan El yang juga mengangguk. Milly bernapas lega karena El percaya padanya.
Sebelum El menyetir mobilnya, ia menatap Milly, Milly juga ikut menatapnya. Mereka saling mengerjap. Lalu El kembali tertawa.
"Apa kamu tertular Anton's syndrome?"
"Anton's--syndrome?" Milly mengulanginya.
"Pria bersamamu tadi," El mulai memutar kemudinya, "Kamu akan menjadi orang aneh setelah didekati Anton."
Milly mengerti meski ia tampak tidak suka mendengarnya, ternyata El membicarakan pria berdasi kupu-kupu itu. Bahkan Milly saja lupa akan nama pria itu.
"Apa aku terlihat aneh?"
"Kamu seperti robot. Kaku banget."
Milly menatap dirinya yang katanya seperti robot. "Tapi aku baik-baik saja. Meski memang dia aneh, tapi dia baik."
"Oh iya?"
"Iya." Milly terdiam sejenak. "Bahkan kami hampir saja bertukar nomor ponsel."
"Kamu memberikannya?" El menunjukan wajah tidak sukanya mendengar Anton meminta nomor ponsel Milly.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)
Romance!!NEW VERSION!! !!OLD-VERSION BISA DIBACA DI MANGATOON/NOVELTOON!! !!LINK DI BIO!! Milly hanya bisa memendam perasaannya terhadap seorang pria tampan yang merupakan teman kakaknya sendiri. Pria itu dingin, sulit digapai. Pria yang irit bicara, dan h...