!!Cerita ini sudah TAMAT!!
!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!
.
.
.
Setelah selesai dengan Adit, kini Milly memikirkan lagi bagaimana caranya ia mengatakan kepada Adit—tentang El dan Conservatoire de Paris—cukup lama Milly berpikir keras namun belum ada satupun idenya yang muncul.
Mula-mula tentang Conservatoire de Paris, Milly memikirkan cara dari mana ia merangkai kata demi kata agar tersusun menjadi sebuah kalimat yang bisa Adit dengar dan pahami, mungkin seperti...
"Kak, aku mau kasih tahu kalau Milly diterima di universitas perancis."
Singkat, padat, dan jelas. Itu terdengar baik. Tapi Milly masih memikirkan cara lain yang mungkin akan bisa menyelematkannya.
"Kak, Milly iseng-iseng mencoba tes di website universitas perancis dan ternyata Milly diterima."
Milly merasa ragu apakah kalimat keduanya bisa dipahami Adit atau tidak. Lalu ia kembali memikirkan kata demi kata yang apik.
"Kak, Milly mau membicarakan lagi tentang Milly kuliah di perancis, dan Milly meminta ijin lagi sama kakak. Milly sudah lama mencoba tes masuk di salah satu website univeristas perancis jurusan music and art, dan kemarin Milly mendapatkan pengumumannya bahwa Milly lolos seleksi."
Rangkaian kalimat terakhir ini sepertinya lebih baik dari sebelumnya. Baginya..
Iya, Milly sudah siap dengan kata-kata itu. Tinggal kapan ia ingin mengatakannya.
Nanti siang setelah makan--apakah itu terlalu cepat atau lambat? Milly jadi gugup hanya memikirkan itu.
"Kok nggak dimakan nasi gorengnya? Nggak enak ya?"
Milly mendongak dan langsung menggeleng pelan ketika Karmila menghampirinya setelah ia ke dapur untuk mengambil toples kerupuk. Tadi pagi Karmila datang ke rumah dan langsung menawarkan diri untuk membuatkan sarapan untuk Adit dan Milly.
Sebenarnya Milly tidak mengerti kenapa Karmila repot-repot datang dan langsung menanyakan kepada Milly ketika Milly yang membukakan pintu untuknya apakah Milly sudah sarapan atau belum. Adit yang juga baru bangun terkejut melihat Karmila sudah berdiri di ambang pintu lalu mereka langsung mempersilahkan Karmila masuk.
Awalnya Milly mengatakan bahwa ia yang akan memasak nasi goreng seafood untuk sarapan mereka--seperti biasa--dan dengan sekejap Karmila langsung menawarkan diri untuk menggantikan Milly di dapur dan tak lama nasi goreng seafood telah dihidangkan.
"Enak kok," alibi Milly padahal ia menyentuh nasi goreng tersebut. Ia terlalu asik melamun sampai lupa jika nasi gorengnya sudah memanggil Milly sejak tadi. "Tadi masih panas, nunggu agak adem sebentar."
Karmila mengangguk mengerti lalu duduk di sebrang Milly dan mulai melahap sarapannya. Tak lama Adit datang menyusul setelah ia mandi.
Mengalihkan sesaat tentang kuliahnya, Milly bertanya-tanya kembali maksud dari kedatangan Karmila ke rumahnya. Tidak mungkin ia datang pagi-pagi hanya untuk membuatkan sarapan kan?
"Jadi hari ini--apakah Milly mau berjalan-jalan?" Sekarang pertanyaan Karmila membuat Milly mengerutkan dahi, bersamaan dengan itu kepalanya menggeleng.
"Atau mungkin Milly belum merencanakan sesuatu untuk hari?"
Milly menatap Adit yang tengah sibuk memakan nasi gorengnya, kembali ia menatap Karmila sambil mencoba melahap nasi gorengnya. "Mungkin aku mau belanja bulanan. Kebutuhan dapur sudah mulai habis."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)
Romance!!NEW VERSION!! !!OLD-VERSION BISA DIBACA DI MANGATOON/NOVELTOON!! !!LINK DI BIO!! Milly hanya bisa memendam perasaannya terhadap seorang pria tampan yang merupakan teman kakaknya sendiri. Pria itu dingin, sulit digapai. Pria yang irit bicara, dan h...