TKK - 05

66.4K 3.1K 50
                                    

!!RE-PUBLISH!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya ada di sinopsis cerita!!

.
.
.

Terik matahari tak menyilaukan kegiatan Milly yang sedang mengintip dari jendela kamarnya di lantai 2. Milly memandangi Kakaknya sedang bercanda gurau dengan 2 orang yang begitu Milly kenal. Mereka tengah asik mengobrol di teras depan rumah, di sana terlihat Adit yang sedang tertawa bersama Karmila, dan El tersenyum geli memandangi mereka.

Milly menghembuskan napas berat saat melihat Karmila menumpukan lengannya di sisi bahu El, pria itu tak merasa keberatan dengan tumpuan lengan itu. Bahkan posisi berdiri mereka terlihat semakin menempel.

Benar-benar seperti sepasang kekasih baru yang sedang dimabuk asmara.

Tak lama Milly melihat layar ponsel yang berdering di genggamannya. Ruby memberi kabar bila posisinya sudah dekat ke rumah Milly. Milly langsung meninggalkan posisinya, menarik jaket berwarna merah untuk menutupi pakaian kaos putihnya, lalu memakai sepatu kets hitam senada dengan celana leggingnya.

Kemudian Milly menghampiri meja nakas dan mengambil 2 buah stik Drum, lalu dimasukan ke dalam tas belel berwarna pink pudar. Terakhir, Milly menarik rambut yang tergerai agar diikat rapih.

Langkah kaki Milly bergegas meninggalkan kamar dan menuruni anak tangga. Kakinya menuju meja makan untuk mengambil botol minumannya lalu dimasukan ke dalam tas.

"Mil,"

Milly menegok ke arah Adit yang memanggilnya. Adit berjalan mendekati Milly sembari membawa gelas kaca bekas minuman soda berwarna merah. Sepertinya Adit ingin mengisi ulang minumannya.

"Kamu udah mau berangkat?" Milly hanya mengangguk sebagai jawaban. Kemudian Milly melirik ponselnya lagi karena mendapat panggilan dari Ruby, mengisyarakatkan bahwa Ruby sudah berada di depan rumahnya.

"Iya Kak."

"Sama siapa kamu pergi?" Tanya Adit setelah meneguk minumannya.

"Sama Ruby kok Kak. Ruby udah di depan."

Adit menggerakan kepalanya untuk menengok ke depan. Benar. Ia melihat ada sebuah mobil terparkir di depan rumah.

"Aku pergi dulu ya Kak."

Milly pamit dan berjalan menuju posisi Ruby. Sekilas Milly melirik ke arah Karmila dan El yang masih asik mengobrol di teras. Sesaat tatapan El dan Milly bertemu, namun Milly langsung mengalihkan tatapannya ke arah lain. Asalkan tidak menatapnya. Anggap saja mereka tidak terlihat, tidak ada di sana.

"Milly.."

Langkah gadis itu terhenti. Terpaksa Milly berbalik ke arah Karmila yang memanggilnya lembut, berusaha keras agar pandangannya tidak mengarah ke arah pria dingin itu.

"Kamu mau pergi ke mana?" tanya Karmila lembut pada Milly. Sejenak Milly memaksa garis senyumnya terangkat, baginya Karmila adalah gadis yang selalu bersikap baik, selalu lembut dan perhatian padanya. Jika Milly mendiaminya hanya karena El menyukainya, itu sangat tidak adil.

"Aku ke tempat khursus Kak. Mau latihan."

"Kamu pergi sendirian?" Tanya Karmila lagi. Milly menggeleng.

"Tidak. Temanku sudah jemput."

Karmila melihat ke arah luar rumah, terlihat seorang gadis seumuran Milly telah berdiri di samping sebuah mobil yang terparkir disana. Namun Karmila melihat jika gadis itu sedang menatapnya dengan tatapan sengit, seperti Karmila sedang disudutkan. Karmila mengernyit tak mengerti.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang