!!Cerita ini sudah TAMAT!!
!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!
!! 18+!!
.
.
.
Milly baru saja keluar dari kamar mandi, telah mengganti pakaian menjadi piyama bergambar kartun kesukaannya dan melangkah pelan menuju tempat tidur yang kini sudah ada El yang lebih dulu merebahkan tubuhnya di sana.
Selangkah menuju tempat tidur, terlebih dahulu Milly memandangi wajah lelah El. Tidak jauh dari posisinya saat ini, tampak pria itu telah memejamkan matanya dibalik satu tangannya yang menumpu wajahnya, napasnya berderu tenang, dan tatapan Milly turun memperhatikan gerakan dada.. yang tampak rata.. lebih mengarah.. bidang.. naik turun mengikuti arus.. juga perut rata.. ikut naik turun ketika ia menarik dan menghembuskan napas.. seperti Milly yang kini mendadak dadanya bergemuruh hanya dengan memandangi El sedang bernapas.
Milly terhenyak, kesal, bagaimana sepasang matanya lebih fokus menatap El yang tengah bernapas saat ini? Milly segera mengalihkannya dan perlahan ia meringsut ke tempat tidur. Ia segera menutupi seluruh badannya dengan selimut tebal lalu ia mulai memejamkan matanya. Sebelum El mempergokinya dengan wajah memerah padam untuk kesekian kalinya.
Ini tidak bisa Milly biarkan. Ini hanya semalam, dan besok Milly tidak perlu kesulitan untuk bergerak bebas karena nantinya Milly akan memastikan bahwa besok malam mereka tidak perlu sekamar lagi. Milly juga akan memastikan bahwa besok ia akan lebih leluasa menatap sekeliling dan tidak perlu bersusah payah menjaga pandangannya dari hal-hal yang mendadak datang di dalam pikirannya.
Beberapa saat kesunyian melingkupinya. El—pria itu benar-benar tidak mengindahkan kedatangannya yang sudah berbaring tepat di sampingnya, tampak terlelap, tetapi kini Milly justru merasa kesulitan bernapas setelah ia memikirkan semua ini. Dada bidang, perut rata—baik Milly segera menggelengkan kepala selagi ia bisa karena terbesit bayangan El mendadak bangun lalu mengukungnya dan menggodanya untuk memberikan sebuah ciuman panas. Bayangan yang tiba-tiba saja datang tanpa permisi dan berhasil merebus wajahnya.
Itu pikiran kotor! Lupakanlah! Bagaimana bisa ia memikirkan hal sejauh itu padahal objeknya tidak berbuat apapun? Milly semakin mendengung kesal. Buru-buru ia mengenyahkan pikiran dan fokus menenggelamkan dirinya ke kabut mimpi sambil menghitung banyaknya domba di kepalanya.
Satu.. dua.. tiga..
Empat.. lima.. enam..
Milly..
Tujuh.. delapan..
Milly..
Domba-domba itu tiba-tiba saja menghilang dan tergantikan dengan bayangan wajah El yang sedang menangkup sisi pipinya. Milly kira itu hanya mimpi.. iya mimpi..
Sampai sentuhan hangat itu terasa nyata baginya, terasa begitu hangat berkat jemari El yang mengusap pipinya secara perlahan dan hati-hati seakan pipi Milly adalah objek yang gampang pecah dengan sekali tekan.
Milly..
Namun yang ia anggap mimpi itu bukanlah mimpi, Milly merambat membuka mata dan menatap El yang sudah memandanginya. Membungkuk menatap Milly yang kini membalas tatapannya. Begitu intens sampai hanya udara yang memberikan jarak diantara mereka. Taka hanya itu, deru napas El begitu hangat menyapu permukaan kulit Milly hingga gadis itu diam-diam meremang dibawah kukungan El.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)
Romance!!NEW VERSION!! !!OLD-VERSION BISA DIBACA DI MANGATOON/NOVELTOON!! !!LINK DI BIO!! Milly hanya bisa memendam perasaannya terhadap seorang pria tampan yang merupakan teman kakaknya sendiri. Pria itu dingin, sulit digapai. Pria yang irit bicara, dan h...