!!Cerita ini sudah TAMAT!!
!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!
.
.
.
Milly kembali bingung, wajahnya agak sedikit tertekan dan ia hanya bisa terdiam dengan sebuah kalimat yang El lontarkan sebelumnya terus berputar di kepala Milly seperti kincir angin.
Kumohon tetap di sini..
Kalimat tersebut bagaikan mantra sihir yang tidak dapat Milly alihkan—hanya untuk beberapa saat. Lalu kalimat itu akan terus berputar sampai ia sudah berada di rumah. Setelah El mengantarkan Milly pulang, Milly langsung pergi ke kamarnya dan sunyi menyelimutinya. Hal itu membuat kalimat mantra tersebut kembali terngiang-ngiang dan menghantui malamnya.
Ini baru reaksi El, itu pun Milly belum berhasil mengatakan yang sejujurnya. Bagaimana jika ia mengatakannya juga kepada Adit? Milly mrmbayangkan bagaimana reaksi Adit mendengar kelulusannya di universitas perancis—apakah Adit juga akan memintanya untuk menetap dan meminta Milly untuk tidak kuliah ke sana?
Di satu sisi El menyadari kegundahan Milly setelah ia mengatakan kegelisahannya. Ia hanya ingin mengutarakan isi hatinya jika Milly tetap pergi dan mereka akan berpisah. Meski hanya sementara waktu. Namun tetap saja El merasa ketakutan.
Membayangkan Milly akan pergi darinya seakan ia melihat Risma yang meninggalkannya tanpa memikirkan perasaan El kala itu. El takut, Milly akan meninggalkannya dan tak menoleh padanya. El takut, di saat ia telah lama menunggu Milly tidak akan memikirkannya dan berniat meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Seperti Risma.
El mencoba untuk melupakan kegundahan Milly, namun Milly terlalu banyak diam di dekatnya membuatnya terus berpikir ulang.
Apakah aku salah mengatakannya?
Baik El dan Milly sama-sama gundah di tempat mereka masing-masing. Entah apakah keinginan mereka yang salah, atau keadaan yang memaksa mereka untuk harus memilih.
*****
"Itu kekanak-kanakan."
Suara Nathan mengudara begitu saja membuat Ruby dan Milly terkesiap beberapa saat. Beruntung di kelas mereka sudah sepi karena teman-temannya sudah berbondong-bondong untuk pulang ke rumah masing-masing.
Hanya ada Ruby, Milly dan Nathan. Awalnya Nathan belum ada di antara mereka sebelum Milly menceritakan kegundahannya—tentang reaksi El malam itu—lalu Nathan muncul begitu saja setelah mendengar cerita Milly. Padahal awalnya Nathan hanya berniat kembali karena bukunya tak sengaja tertinggal di kolong mejanya.
Milly akhirnya menceritakan semuanya kepada Ruby dan juga Nathan—diterimanya di Conservatoire de Paris dan keinginan Adit dan El agar Milly meneruskan pendidikan di indonesia—Nathan berdecih dan berkomentar seperti sebelumnya.
"Untuk kak Adit, aku mengerti akan alasannya. Namun El--dia belum menjadi siapa-siapa kamu tapi dia melakukan semaunya tanpa tahu kemauanmu yang sebenarnya." Lanjut Nathan dengan nada marahnya. Selain permasalahan pribadi yang belum terelakkan, Nathan tidak suka dengan pemikiran El yang begitu sempit.
"Kak El, Nat," Ruby mengingatkannya dengan raut datar. Semakin ke sini Ruby semakin kesal mendengar Nathan memanggil El tanpa embel-embel kakak. Tapi Nathan tidak peduli. Yang ia pedulikan adalah kemarahannya dan kesedihan Milly.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)
Romance!!NEW VERSION!! !!OLD-VERSION BISA DIBACA DI MANGATOON/NOVELTOON!! !!LINK DI BIO!! Milly hanya bisa memendam perasaannya terhadap seorang pria tampan yang merupakan teman kakaknya sendiri. Pria itu dingin, sulit digapai. Pria yang irit bicara, dan h...