NEW - 37

22K 1K 3
                                    

!!NEW VERSION!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!

.

.

.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja."

Milly menghela napas lelah setelah ia mencurahkan isi hatinya kepada sahabatnya--Ruby.

Ruby baru saja tiba di sekolah, tanpa mengijinkan Ruby duduk tenang disinggah sananya langsunh saja Milly menceritakan tentang permasalahan kemarin malam.

Jangan menyerah padaku lagi..

Jika diingat-ingat, bagaimana bisa pria itu tahu kalau Milly ingin menyerah padanya? Milly berpikir semalaman, yang tahu tentang perasaannya hanyalah Ruby. Tidak ada orang lain lagi yang tahu.

Kecuali...

Ruby mengerjap melihat Milly kini menatapnya. "Lalu bagaimana dengan Kak Adit? Apa yang ia katakan padamu setelah ia melihatmu dipeluk El kemarin?"

Ruby yang belum sadar dengan tatapan tajam itu menunggu jawaban Milly.

"Ia terkejut,"

"Sudah pasti," Ruby mengangguk setuju.

"Lalu Kak Adit membawaku ke kamar dan memintaku untuk segera pergi tidur,"

"Setelah itu, bagaimana nasib Kak El? Apa Kak Adit melabrak Kak El?"

Milly mengingatnya lagi, dibalik pintu kayu kamarnya Milly tak mendengar suara apapun selain keheningan.

Namun hal itu justru membuat Milly gelisah.

Akan tetapi, pagi harinya mereka tampak seperti tidak memiliki masalah apapun. Mereka sarapan bersama dalam kesunyian lalu mereka pergi berangkat kerja bersama juga seperti biasanya.

Seakan kejadian semalam sama sekali tidak terjadi.

Lagi dan lagi Milly gelisah sendiri.

"Tidak. Mereka tampak baik-baik saja. Buktinya mereka berangkat kerja bersama tadi pagi," kata Milly.

"Tidak ada yang membahas kejadian kemarin malam?"

Milly menggeleng, "Tidak ada."

"Apa mungkin mereka sengaja tidak mengatakannya padamu?" Kini Ruby penasaran. Secara Ruby tahu bagaimana bar-barnya seorang El dan keposesifan Adit terhadap Milly.

Apalagi Ruby pernah melihat gelagat aneh--khususnya antara El dan Adit saat mereka berlibur di Bali.

Ruby penasaran, Ruby benar-benar ingin tahu sebenarnya apa yang terjadi antara El dan Adit.

"Aku tidak tahu Rub. Aku tidak mau memikirkannya lagi,"

Pembicaraan mereka terhenti ketika Nathan menghampiri meja mereka. Lalu Nathan memberikan selembar kertas kepada Milly dan Ruby.

"Besok toko kue Mamahku grand opening, datang ya!"

Milly dan Ruby membaca selebaran yang sedari tadi Nathan bagikan ke beberapa teman sekelas mereka--yang ternyata adalah undangan launching Nice's Kitchen.

"Wah keren banget! Iya Nat, besok kita datang kok." Kata Ruby antusias. Milly ikut mengangguk.

"Selamat ya Nat,"

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang