TKK - 20

55.5K 2.8K 143
                                    

!!RE-PUBLISH!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bio-ku!!

.
.
.

Deru ombak pantai adalah pemandangan yang begitu menenangkan. Milly jadi teringat, semasa kecil mendiang Ibunda pernah mengajari Milly cara membuat sebuah istana menggunakan beberapa peralatan perkakas mainannya.

Dengan telaten mendiang Ibu Milly mengajarinya bagaimana membentukan tanah itu menjadi setiap sisi agar menara yang Milly buat tidak mudah hancur.

Baru beberapa saat istananya selesai, air pantai menghancur istana Milly hingga Milly menangis di pelukan sang Ibu.

Angin membelai kulit Milly. Hingga helaian rambut panjangnya berterbangan menutupi wajah manisnya.

"There you go.."

Milly menoleh. Mendapati seorang pria tinggi memberikan sebuah cup minuman panas untuk Milly.

Hot chocolate mengepulkan uap panasnya. Milly merasa hangat berkat ruam-ruam hangat cup tersebut diantara genggaman tangannya.

"Thank you, Raf!" seru Milly mengucapkan terima kasihnya pada pria yang baru saja ia temui di club.

Christian Raph—biasa dipanggil Raf—duduk di samping Milly, kemudian ia menyesap hot chocolate-nya secara perlahan. Disusul Milly yang ikut menyesap minumannya sambil memandangi deru ombak pantai.

Milly dan Raf bertemu ketika Raf tidak sengaja menabrak Milly di bawah panggung club. Lalu Raf memberanikan diri untuk mengajaknya berkenalan. Awalnya Milly ragu, ia teringat lagi dengan pesan Adit untuk tidak berkenalan dengan orang asing.

Namun Ruby meyakinkan Milly untuk mencoba berkenalan dengannya. Mencoba mempercayai insting, dan bisa dikatakan Raf tampak pria yang baik. Walau umur mereka terpaut jauh 5 tahun lebih muda dari Raf, namun wajah hangat asal Perancis tersebut berhasil meyakinkan dua gadis itu menerima kehadirannya.

Yang Milly tahu, Raf bersama Alvaro datang dari Perancis ke Indonesia. Mereka sedang menikmati liburan semesternya dan memilih Bali sebagai destinasi liburan mereka.

Saat di dalam club tadi, mereka sempat berbincang tentang suasana club. Semakin larut malam, club semakin padat, hal itu membuat Raf mengajak Milly dan Ruby untuk keluar dan duduk di tepi pantai. Raf mulai tidak suka dengan suasana club yang semakin lama semakin ramai.

Sementara itu Alvaro dan Ruby tengah membeli beberapa jagung bakar yang dijual tak jauh dari sana.

"Use this!"

Raf melepaskan jaket yang ia kenakan lalu menyampirkannya ke pundak Milly yang terbuka. Deru ombak pantai menghantarkan hawa dingin.

Milly yang diam-diam kedinginan merasa nggak enak dengan Raf. Raf hanya mengenakan kaos jika jaketnya Milly kenakan.

"Don't worry, Raf. I'm fine." Tolak Milly halus. Namun Raf tetap menyampirkan jaketnya saat Milly mencoba melepaskannya.

"Please, Milly. I don't wanna you to get sick." Lirih Raf tulus.

Kembali dengan suasana canggung sambil menikmati hot chocolate masing-masing.

Sesaat mereka tampak berbincang hal-hal biasa—seperti bagaimana Perancis sesungguhnya. Apa yang sedang hangat dibicarakan di tempat yang terkenal akan pusat mode.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang