TKK - 14

59.4K 3K 42
                                    

!!RE-PUBLISH!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bio-ku!!

.
.
.

Kegaduhan kelas 3 IPS 1 memenuhi seisi kelas karena para guru diminta hadir mengikuti rapat. Sang ketua kelas—Nathan—meminta teman-temannya untuk tidak membuat kegaduhan. Bu Ningsih selaku wali kelas 3 IPS 1 meminta Nathan meminta teman-temanya untuk tidak berisik selama guru mengadakan pertemuan.

Karena itu, beberapa siswa terlihat sibuk sendiri dengan kegiatan masing-masing, ada yang sibuk corat coret papan tulis, ghibahin orang, beberapa ada yang sibuk bermain games di ponsel, ada juga yang sibuk membaca buku, dan ada juga yang sedang menyendiri di kursi panasnya.

Wajahnya tertutup lipatan lengan di atas meja, sembari mendengarkan musik menggunakan earphone.

Dialah Milly. Asik diam menenggelamkan diri dengan pikiran berkecamuk.

Sejak pagi mood Milly lagi nggak bagus. Setelah menyidak 2 pria dengan wajah memelas mereka, Adit dan El, mereka tertunduk karena sadar bahwa perbuatan mereka semalam sudah diluar batas.

Flashbak On

"Maafin Kakak ya Milly. Kakak janji nggak akan kayak gitu lagi." Adit hanya bisa memohon maaf. Apalagi ini baru pertama kalinya ia tertangkap basah sama Milly dalam keadaan mabuk berat semalam. Benaknya tak henti menyalahkan dirinya sendiri, ia takut jika nantinya Milly meniru perbuatan jeleknya.

Setelah sekian lama Milly tak mengacuhkannya, akhirnya Milly kembali berani menatap El. ak tanggung-tanggung, Milly melayangkan tatapan tajam untuk El seorang. Rasa campur aduk menggangu konsentrasi Milly.

"Benar kata Kak Wahyu kalau kalian bertengkar? Jawab Kak." suara Milly datar tapi mendelik tajam. Berhasil membuat bulu kuduk Adit berdiri. Milly ingin sekali meluapkan kemarahannya, namun Adit dan El hanya bisa bungkam.

Seperti kata orang bijak yang pernah mereka dengar, "marahnya orang pendiam melebihi orang pemarah". Dan kini kalimat tersebut ditujukan kepada Milly terhadap 2 pria itu.

Maka dari itu mereka memilih diam. Lebih tepatnya mereka tidak ingin memancing api semakin berkobar.

"Dan kata Kak Wahyu, kalian bertengkar karena Kak Karmila. Itu benar Kak?"

Mendengar itu El langsung mendongak. Tampak tidak terima. Walau sebenarnya kemarin memang mereka membawa nama Karmila dalam permasalahan mereka.

"Apa segitunya permasalahan kalian sampai kalian harus merepotkan Kak Edwin dan Kak Wahyu membawa kalian pulang karena mabuk-mabukan di club? Kakak pada mikir nggak sih kalau kalian bikin semua orang khawatir?" Akhirnya Milly meluapkan kekesalan sejak semalam. Walau pada akhirnya dia menjadi tidak enak sendiri, takut jika Milly salah bicara.

"Maafin Kakak Dek." Lirih Adit lagi. Lagi-lagi ia hanya bisa memohon maaf. Mengelak pun ia tidak bisa. Ia memang salah. Jadi hanya permohonan maaf yang dilayangkan Adit pada Milly.

"Jadi kalian bertengkar karena apa? Kenapa bawa-bawa Kak Karmila? Apa Kak Adit sama Kak El lagi memperebutkan Kak Karmila?"

"Jangan asal ngomong!" kini El menyela. El masih tidak terima dengan persepsi Milly yang mengatakan bahwa ia dan Adit bertengkar karena Karmila.

Ketusan El membuat nyali Milly sedikit menciut, ditambah melihat rahang tegas El mengeras yang tengah berusaha menahan amarahnya.

"El!" kini Adit yang menyela. Tidak terima kalau El bersikap ketus pada Milly.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang