NEW - 43

19.5K 1K 13
                                    

!!NEW VERSION!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!

.

.

.


"Sudah berhasil dimasukkin belum Kak?"

El mengerutkan dahinya, "Belum. Tunggu sebentar. Kayaknya aku akan berhasil, sayang. Sebentar lagi, tapi ini--susah. Aku tidak bisa memasukkannya,"

"Coba Kakak lepaskan lagi lalu masukkan lagi,"

"Ck, susah sekali."

"Pelan-pelan saja Kak,"

"Aku sudah pelan sayang. Tapi ini memang susah kumasukkan, apa lubangnya bisa berubah kecil?"

"Tidak mungkin, tadi kan bisa dimasukkan,"

"Iya, tapi sekarang kenapa jadi susah begini?"

"Kakak kurang pelan masukkinnya,"

"Apa ini terlalu besar?"

"Masa sih?"

"Menurutmu gimana, apa ini terlalu besar?"

"Nggak mungkin. Cepatlah Kak aku sudah tidak kuat lagi menahannya,"

"Tunggu sebentar lagi, aku akan mencoba memasukkannya lagi."

"Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai Kakak memaksanya lalu jadi patah."

Di atas sana El mengangguk lalu kembali mencoba memasukkan bola lampu. Sementara Milly berusaha keras untuk menahan bangku yang digunakan El untuk mencapai plafon agar ia bisa memasang bola lampu itu. Keseimbangan bangku tersebut tidak stabil sehingga Milly harus menahan bangku itu supaya tidak goyang.

Saat ciuman mereka berubah menjadi pagutan yang memabukkan berhasil membuat Milly kehilangan akal sesaat, dan seketika Milly langsung sadar dan melepaskan ciuman panas itu ketika lampu kamar El mendadak padam. Milly pikir seluruh listrik rumah padam, ternyata bola lampu di kamar El putus sehingga Milly langsung meminta El mengganti bola lampu itu.

Hampir sepuluh menit El berusaha keras memasang bola itu karena putarannya ternyata tidak sesuai. Akhirnya bola itu terpasang dengan baik dan El buru-buru turun dari bangku itu.

Milly mendesah lega sambil meregangkan kedua tangannya yang kaku karena pegal. "Aku baru tahu kalau Kakak takut ketinggian,"

"Aku tuh nggak takut ketinggian sayang,"

"Lalu kenapa Kakak marah sekali kalau aku tidak pegang bangku itu dengan benar?"

"Aku hanya nggak mau terjatuh saja," kata El enteng.

"Masa?"

"Kamu tuh kenapa sih selalu nggak percaya sama aku?"

"Percaya sama Kakak tuh sesat,"

"Itu mulut minta dicium lagi ya?" Goda El dan Milly menatapnya horor.

"Don't touch me again!"

"Aku tidak menyentuhmu, aku mau menciummu lagi,"

"Nggak ada cium-cium lagi ya, dasar kedoyanan!"

"Sekali lagi deh,"

"Nggak ada ya, nggak ada!"

"Nggak cium deh, kecup bentar!"

"Sama aja Bambang!"

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang