!!Cerita ini sudah TAMAT!!
!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!
.
.
.
Pagi hari, anchor di televisi sudah mengudara akan prediksi cuaca Perancis untuk hari ini. Cuaca terik akan menyinari hampir sepanjang hari.
Dibalik tirai jendela yang Milly sibakkan ke kanan, sinar matahari langsung menyapa Milly tanpa merasa sungkan. Menandakan bahwa ia akan menyambut aktifitas Milly hari ini.
Terlihat kepadatan di pinggir kota Perancis masih seperti biasa yang Milly lihat sehari-hari; ramai dan hangat. Sudah banyak terlihat para pedagang kecil membuka kedai mereka untuk menjual dagangan mereka. Orang-orang berlalu lalang entah dengan tujuan tertentu. Disambut juga oleh sinar matahari yang disukai oleh penduduk sekitar.
Sebuah kartu minimalis berwarna biru laut yang cantik dan apik terlihat dan terpampang di atas meja nakas. Milly menoleh dan teringat akan sesuatu.
Ini adalah hari pentingnya.
"Milly, sudah siap belum? Jangan bilang kamu belum bangun?!"
Gawat! Adit sudah menyapa Milly dengan teriakan serta ketukan pintu. Bergegas Milly melesat ke kamar mandi dan bersiap-siap.
"Sebentar lagi, Kak!" Alibi Milly supaya Adit tak lagi mengetuk pintunya.
Melesat mengambil baju yang telah lama ia persiapkan, perlahan tapi juga cepat ia kenakan. Lalu terakhir ia membalut dirinya dengan kain hitam panjang dan tak lupa dengan topi toganya.
Merasa sudah sudah siap, Milly mulai beralih melihat pintu, hanya saja Karmila memasuki kamarnya dan memggeleng pelan setelah melihat bagaimana adik iparnya itu tengah tersenyum tanpa ada bersalah.
"Penampilanmu ke acara wisuda hanya begitu saja?"
Milly meneliti dirinya sendiri. Dari ujung kaki dan hanya menilai sampai dirinya yang sudah terbalut kain hitam. Milly mengangkat bahu tak acuh.
"What else? Aku sudah siap. Aku juga tidak lupa dengan topi togaku." Milly menyentuh topinya di atas kepala.
Karmila meringis menatap Milly. "Kamu belum siap."
"I'm done."
"No."
Karmila langsung melangkah dan menarik Milly untuk kembali menatap cermin. Karmila berdiri di belakang tubuh tegap dan rampingnya Milly. Sekali lagi mereka meneliti penampilan Milly secara seksama. "See? Kamu mau seperti ini di depan Adit dan El? Please, come on, kamu mau aku dimarahi Adit karena sudah merasa dirimu cantik dengan penampilan apa adanya?"
Ssbenarnya pertanyaan terakhir Karmila hanya dibuat-buat. Begitu juga dengan ekspresinya saat ini. Ia hanya tidak ingin melihat Milly biasa saja di momen pentingnya. Walau sebelumnya Milly sudah menekankan bahwa ia tidak butuh berdandan berlebihan di acara wisudanya.
Acara tidak akan memakan seharian penuh, dan setelah itu mereka akan menghabiskan waktu untuk makan bersama sebagai bentuk perayaan sederhana.
"Kakak pernah bilang aku sudah cantik, jadi aku nggak perlu berdandan lagi bukan?"
Lebih tepatnya--Milly tidak ingin merepotkan Karmila untuk merias wajahnya. Baginya, make up tidak perlu. Milly ingin terlihat simpel. Sederhana. Tidak berlebihan. Sejak ia memulai karirnya sebagai penata musik di salah satu studio musik terkenal di Perancis satu tahun ini, memang Milly mulai cuek dengan penampilannya. Ia kerja dibelakang panggung. Jadi baginya, riasan tidak perlu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)
Romance!!NEW VERSION!! !!OLD-VERSION BISA DIBACA DI MANGATOON/NOVELTOON!! !!LINK DI BIO!! Milly hanya bisa memendam perasaannya terhadap seorang pria tampan yang merupakan teman kakaknya sendiri. Pria itu dingin, sulit digapai. Pria yang irit bicara, dan h...