NEW - 68

10.9K 551 3
                                    

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!

.

.

.

Akhirnya El dan Milly memutuskan untuk singgah selama tiga hari ke depan di kota bandung. Cuaca cukup cerah, mendukung aktifitas semua orang yang sedang menikmati cuaca tersebut di pusat keramaian. Cuaca yang mendukung juga membuat EL dan Milly bersinggah mengelilingi tempat kuliner.

Milly ingin batagor, sedangkan El ingin mencicipi soto mie yang nangkring di pinggir jalan. Akhirnya El memberhentikan mobilnya di tempat parkir khusus yang tidak jauh dari taman. Taman tersebut menyuguhkan puluhan makanan gerobak berbagai macam jenis. Jadi El tidak perlu bersusah payah juga memakirkan mobilnya di sembarangan tempat.

Sesuai dengan keinginan mereka di awal, sebuah tikar di atas rumput taman menjadi singgah mereka untuk menikmati sepiring batagor dan sepiring soto mie yang terlihat lezat. Tak hanya makanan, mereka juga menikmati sekitar mereka yang juga sedang menikmati beberapa makanan yang dijual di sana.

Taman tersebut juga dijadikan pendatang sebagai area bermain anak-anak. Terdengar teriakan akan antusias raturan anak-anak bersama orang tua mereka masing-masing menikmati taman tersebut. Rimbunan pohon yang lebat mendukung suasana yang terasa sejuk sehingga El merasa sulit untuk meninggalkan taman dengan cepat. Padahal ia memiliki rencana untuk mengajak Milly ke tempat lain setelah mereka menghabiskan makanan mereka.

"Habis ini kita mau ke mana kak?" tanya Milly setelah ia menyaksikan kegirangan anak-anak di tengah taman.

El mendekat lalu memaikan rambut Milly. "Aku terserah kamu mau ke mana. Mau duduk di sini sampai sore atau ke tempat lain."

Milly berdeham beberapa saat. Milly sudah lebih dulu mengambil tempat ternyaman untuk ia duduki dan ia tidak ingin beranjak. Mau ke tempat lain pun belum tentu ia merasa senang dan senyaman ini. Ditambah di perjalanan sebelumnya beberapa kali mereka sempat kena macet. Ia tidak tega membiarkan El berlama-lama menyetir mobil.

"Kita di sini saja seharian, boleh?" tanya Milly dengan nada sedikit manja membuat El segera membawa Milly ke dalam pelukannya. Tak terlewatkan dengan kecupan singkat di kening gadis kecilnya itu. "Boleh kok. Mau sampai malam juga boleh."

"Kita tidak sampai malam kok kak. Tunggu cuaca enakan ya. Cuacanya makin terik." Benar. Matahari semakin tinggi dan sinar panas mulai menyengat kulit mereka. Duduk di bawah pohon rimbun sangatlah cocok bagi mereka untuk meneduh. Nggak salah mereka memilih menghabiskan hari ini ke taman.

"Iya, nggak apa-apa sayang."

Merah merona di wajah Milly keluar begitu saja setelah panggilan sayang dilayangkan El. Entahlah bagi Milly, meski El tidak mengatakan bahwa mereka berpacaran atau tidak, panggilan sayang itu mulai sering El lakukan sejak kemarin dan hal itu membuat Milly merasa bahwa El sudah memintanya untuk menjadi miliknya.

Mungkin karena El bukanlah anak SMA yang harus menembak orang yang ia sukai, pun Milly menganggap hanya dengan panggilan sayang dan beberapa kali mereka ciuman itu sudah menjadi pembuktiannya bahwa perasaan mereka sudah saling terbalaskan dan hubungan mereka tak lagi sekedar orang asing.

Hubungan yang lebih menjanjikan untuk terus bersama-sama, Milly berpikir demikian. Memikirkan itu dada Milly seakan terasa lega dan hangat.

Untuk itu, Milly tidak akan menyia-nyiakan kesempatan di beberapa hari ini bersama El. Taman kota ini akan menjadi rangkaian kenangan yang tidak akan pernah ia lupakan selama mereka berpisah untuk sementara waktu.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang