!!NEW VERSION!!
!!Cerita ini sudah TAMAT!!
!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bio-ku!!
.
.
."Kita harus bicara."
Mereka telah kembali ke vila. Selagi Karmila membawa Ruby dan Milly keluar untuk belanja oleh-oleh, Adit mempergunakan kesempatan ini untuk berbicara empat mata dengan El.
"Mau bicara apa?"
"Soal di Resto tadi."
"Ada apa di Resto tadi?"
"Kenapa kamu memanggilnya 'manis'?"
El menyeringai, "Milly memang manis bukan?"
"Kamu tahu maksudku Elkana!" Adit mulai geram.
"Apa salahnya aku memanggilnya 'manis'? El menaikan alisnya.
"Aku tidak suka mendengarnya."
"Kalau gitu nggak usah didengar. Easy."
"Jangan memancing kemarahanku, El!" Adit menajamkan matanya.
"Aku tidak melakukan itu, kau saja yang ingin cari masalah." El membalas tatapan nyalang Adit. Tak kalah sengit.
"Jangan lupakan janji yang kau katakan padaku, El."
Janji, janji dan janji. Janji—janji—janji. Makin lama El muak dengan janji itu.
"Nggak usah ingatkan aku terus. Aku belum pikun."
"Mendapati sikapmu ke Milly di Resto tadi—aku memperingatkanmu El." Adit menegaskannya.
"Aku hanya memanggilnya 'manis'."
"Kau bisa memanggilnya Milly, bukan manis. Jangan kau sengaja melakukan apa yang membuatku nggak suka!"
"Memangnya apa yang telah kulakukan?"
"Menggenggam Milly di pesawat, mengiriminya pesan, menemukan Milly kemarin malam—kau mulai mengingkari janjimu."
El terkesiap, ternyata Adit tahu perihal di pesawat dan pesan-pesannya kepada Milly. Pria ini makin lama makin mengerikan.
"Kau menyadap ponsel Milly? Great! Apa jadinya nanti jika Milly tahu kalau Kakaknya menyadap ponselnya tanpa sepengetahuannya?"
"Kau mengancamku?" Adit berdesis.
"Tidak." El mengendikan bahu. Tapi El mulai merasa percakapan mereka akan terdengar seru.
"Tapi mengancammu boleh juga. Akan kupikirkan nanti gimana caranya—"
"Jangan macam-macam padaku El!" Adit menggertakan giginya.
"Sudah kubilang aku tidak melakukan aneh-aneh. Jangan cari masalah padaku!"
"Kau yang mencari masalah lebih dulu."
"Tidak. Aku tidak melakukannya apapun dan aku masih mengingat janjiku dengan baik. Hah.. seandainya kau bukan Kakaknya aku sudah berhasil merebut Milly darimu."
"Jangan coba-coba melakukan itu Elkana!"
"Aku belum melakukan apapun padanya. Don't worry! Aku hanya memanggilnya manis. Nggak ada yang salah kan? Aku ingin ia terbiasa dengan panggilan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)
Romance!!NEW VERSION!! !!OLD-VERSION BISA DIBACA DI MANGATOON/NOVELTOON!! !!LINK DI BIO!! Milly hanya bisa memendam perasaannya terhadap seorang pria tampan yang merupakan teman kakaknya sendiri. Pria itu dingin, sulit digapai. Pria yang irit bicara, dan h...