!!RE-PUBLISH!!
!!Cerita ini sudah TAMAT!!
!!Versi lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya ada di sinopsis cerita!!
.
.
.Mulut Milly menguap lebar di depan lemarin es. Satu tangannya bergerak lesu membuka pintu lemari es. Kulitnya bergetar ketika uap dinginnya bersembur. Buru-buru Milly mengambil sebuah botol berembun yang terisi air mineral di sana. Menggunakan kaki, Milly menutupnya.
Air dingin mengalir ke dalam sebuah gelas sampai penuh. Segera Milly meneguknya. Rasa sejuk melewati tenggorokannya yang terasa kering beberapa saat. Lalu ia mendesah sebagai tanda kelegaan.
Hampir dari 2 jam Milly menikmati waktu tidur sorenya. Walau demikian, mulutnya kembali terbuka lebar, sisa kantuknya masih menguar darinya. Seharusnya 2 jam adalah waktu yang sangat cukup, tapi Milly merasa kalau tidurnya kurang dan mendambakan sentuhan kasur lagi. Namun berkat air dingin tubuhnya kembali segar.
Memenuhi jadwal kelas sampai jam 3 sore berhasil menggerogoti energi Milly. Sesampai di rumah ia langsung bergegas mandi dan menempelkan badannya ke tempat tidur. Sehingga Milly baru bangun jam 8 malam. Harusnya tadi bukan disebut tidur sore. Entahlah, Milly sendiri juga bingung.
Menjelang ujian akhir sekolah sungguh menyita waktu Milly. Waktu yang harusnya ia pakai untuk bermain telah terganti dengan jam pelajaran tambahan. Belum lagi jika pihak guru memberi tugas dan PR demi meningkatkan nilai para siswa-siswi. Bisa dibilang waktu Milly hampir penuh akan belajar dan berlatih memahami dan menjawab soal. Terpaksa Milly juga harus mengorbankan waktu menonton drakor demi angka cantik di buku rapor dan selembar ijazahnya nanti.
Saat ini Milly hanya bersabar. Menunggu waktu demi menjalankan kewajibannya sebagai seorang siswi kelas 3 SMA Sawarna. Bahkan Milly sudah berjanji pada dirinya, setelah ia melewati semua ujian dan praktek Milly akan men-download semua drakor terpopuler dan akan ditonton secara maraton. Rela begadang demi melihat oppa Lee Min Ho, Yoo Seung Ho dan Park Seo Joon.
Mengingatnya lagi Milly mengelus dada untuk menahan diri. Milly pasti bisa, sepuasnya bisa nonton oppa setelah ujian. Semangat 45 berkobar di dalam hati.
Kedua tangan Milly menyatukan helaian rambut panjangnya sebahu. Lalu ia gulung dan diikat ke belakang kepala. Melirik jam dinding di ruang tengah menunjukan pukul 7 malam, Milly mulai bersiap menghangatkan makanan yang sudah disimpan di dalam lemari. Sebentar lagi Adit—kakanya Milly—akan tiba.
Karena Adit belum memberinya kabar kalau ia sudah makan atau belum, Milly yakin kalau kakaknya akan pulang dengan perut kosong. Segera Milly menyiapkan alat masaknya dan memanaskan makanan.
Beberapa menit kemudian pintu rumah terbuka, sosok pria berpakaian kemeja urakan masuk ke dalam rumah. Milly melihat Adit sudah pulang dengan wajah suntuk, terlihat begitu lelah. Seutas dasi sudah digenggaman pria berumur 25 tahun itu, kemudian dibuang asal ke arah sofa dan berjalan menuju meja makan.
Tak lama sosok pria lainnya juga muncul di belakang Adit. Wajah pria itu juga terlihat lelah, kemeja biru langitnya juga tampak berantakan, dasi berwarna merah gelap sudah dilonggarkan namun bertengger di leher yang kokoh. Kedua lengan kemejanya digulung sampai siku menampilkan guratan dan jam tangan mengkilap di sana. serta surai rambut bergelombangnya tampak berantakan.
Namun bagi pandangan Milly, penampilan pria itu terkesan seksi. Ayam bakar diatas meja makan saja mengalahkan apa yang Milly lihat. Pria itu jauh lebih menggugah selera.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)
Romance!!NEW VERSION!! !!OLD-VERSION BISA DIBACA DI MANGATOON/NOVELTOON!! !!LINK DI BIO!! Milly hanya bisa memendam perasaannya terhadap seorang pria tampan yang merupakan teman kakaknya sendiri. Pria itu dingin, sulit digapai. Pria yang irit bicara, dan h...