NEW - 50

16.9K 904 13
                                    

!!NEW VERSION!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lama dan lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bioku!!

.

.

.

Adit mengitari area clubbing yang dipenuhi orang, lampu berkelap kelip menerangi seluruh ruangan beremang gelap itu, serta dentuman musik yang kencang tak menyulutkannya untuk mencari seseorang. Menggunakan lampu yang menurut Adit akan merusak matanya, akhirnya ia menemukan sahabatnya yang terlihat jauh dan kecil diantara kerumunan orang-orang yang sedang asik sendiri di ujung sana.

Setengah jam yang lalu, El meneleponnya dan mengajak Adit untuk pergi ke club. Adit langsung tahu apa yang harus ia lakukan saat itu. Tidak ada waktu untuknya bertanya-tanya selain melesat pergi ke alamat yang El berikan melalui pesan singkat.

Adit menatap lurus ke arah punggung El yang meringkuk tertidur di meja bar, punggung itu terlihat kokoh dan rapuh dalam bersamaan. 

Beberapa gelas kosong juga mengitari kepala El yang bertumpu di atas lengan di meja sana. Adit menghitung gelas itu dan ia hanya bisa menatap El  yang terlihat jauh dari kata baik-baik saja.

Adit seperti kembali ke masa lalu. Masa dimana ia melihat El benar-benar terpuruk dan...hancur.

Adit duduk di samping El lalu pria itu bergerak ke sisi kanan agar ia bisa melihat Adit secara jelas. Walau tatapan El buram berkat minuman alkohol.

"Kamu sudah datang. Mau minum?" Tawar El setengah sadar dan tersenyum singkat.

Adit menggeleng. "Aku kenyang,"

"Aku mengajakmu minum, bukan makan sesuatu. Minum sedikit aja. Nggak ada salahnya bukan? Ayo, aku traktir." El menunjuk gelas-gelas kosongnya.

Adit menggeleng lagi lalu memanggil barista untuk menyingkirkan semua gelas itu agar El tak lagi meminumnya.

"Apa kamu tahu kalau kamu sudah minum lebih dari lima gelas?" Tanya Adit, walau ia tidak yakin El akan menjawabnya atau tidak. El terlihat teler dibalik lengannya.

El mengangguk singkat namun ia menggeleng ragu. "Aku tidak tahu...pokoknya banyak.."

"Kamu terlalu banyak minum El,"

"Aku tahu. Aku sudah mengatakannya padamu barusan.."

"Setahuku, aku belum ada lagi menyiksamu sampai kamu lelah dan datang ke sini dan mengajakku minum?"

"Kamu memang selalu menyiksaku Dit. Setiap hari--aku tekankan itu. Tapi ini.. ini bukan tentang Millyku. Jangan khawatir." Kata El tidak terlalu jelas, tapi Adit dapat mendengar apa maksudnya.

"Lalu?"

El terdiam sesaat. Dalam setengah sadarnya ia menyeringai singkat. Adit melihat itu.

"Wanita itu datang lagi,"

"Tante Risma?" Tanya Adit mengerutkan dahinya bingung dan El berdeham singkat sebagai jawaban.

"Dia datang ke apartemenku,"

"Serius?!" Adit terkejut mendengarnya lalu El kembali menyeringai dibalik lengannya.

"Melihatmu seperti itu, berarti kamu tidak mengatakan alamatku padanya."

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang