TKK - 03

71.7K 3.3K 39
                                    

!!RE-PUBLISH!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya ada di sinopsis cerita!!

.
.
.

Sebuah ruang kedap suara menyembunyikan nada lagu instrumen gitar dan drum. Nathan menoleh ke arah Milly dan memanggilnya setelah menyelesaikan permainan gitarnya. Semua jemari Nathan sudah terasa panas dan pegal menjalar dari lengan sampai ke bahu.

Milly mengangguk setelah dipanggil. Kedua tangan dan bahunya juga sudah pegal karena terus memukul drum. Kemudian tubuh kecil Milly meninggalkan bangku dan langsung menyampir sebuah tas ransel. Memasukan dua stik drum kesayangannya ke dalam tas kemudian ia tengger di bahu kanan. Kemudian berjalan menyusul Nathan yang sudah keluar dari ruangan.

Tibalah mereka di kantin. Nathan membeli dan memberikan sebuah botol minuman dingin kepada Milly, tanpa berpikir panjang Milly meraihnya.

Nathan mendudukan badannya bersebelahan dengan Milly, mereka sibuk meneguk air minum itu agar rasa lelah dan haus mereka mereda. Meski mereka sedang di kantin namun suasana di sana cukup sepi. Semua murid lain sudah pulang dari satu jam yang lalu. Namun karena Milly masih merindukan bermain drum, alhasil Nathan memutuskan untuk menemani Milly bermain sebentar.

"Nanti aku antar kamu pulang yah." Ajak Nathan tulus. Dibalas anggukan oleh Milly yang masih sibuk meminum air botolnya sampai habis.

"Kamu ausah kabari Kak Adit kalau kamu pulang telat?" tanya Nathan memastikan. Ia masih memandangi Milly meremas botol kemasan itu kemudian dibuang ke tempat sampah.

Milly berfikir sejenak. Sepertinya ia lupa mengabari Adit. Milly menatap Nathan.

"Kayaknya aku lupa kabarin." Balas Milly polos. Nathan tak kuat untuk tidak tersenyum. Wajah polos Milly terlihat menggemaskan.

"Tapi Kak Adit juga pulang telat. Jadi, nggak perlu lah aku kabarin Kak Adit."

Hari mulai menampaki gelapnya, memaksakan mereka untuk segera pulang ke rumah masing-masing.

Nathan mengantar Milly sampai depan rumahnya. Tak lupa Milly mengucapkan terima kasih pada Nathan.

Setelah mobil Nathan pergi, Milly melihat ada 2 mobil terparkir di halaman rumahnya. Milly terpaku. Seingatnya tadi pagi Adit memberitahunya kalau ia akan pulang telat.

Tetapi setelah melihat salah satu mobil tersebut begitu familiar di mata gadis berusia 17 tahun itu, jantungnya seketika berdegup kencang saat wajah si sang pemilik mobil terbayang di dalam pikirannya.

Itu mobil El. Milly sudah sangat hapal dengan plat nomor hingga tanggal masa berlaku yang tertera di sana.

"Mampus. Kakak udah pulang duluan ternyata."

Sepertinya tak hanya Adit dan El saja yang berada di rumah, pasti ada beberapa trman Adit yang sedang singgah di rumahnya.

Seertinya Milly akan memasuki rumah melalui pintu belakang. Saat ini Milly belum siap berpapasan dengan orang-orang dewasa itu, karena ia sedang mengenakan crop tee longgar berwarna putih dengan celana legging hitam. Rambutnya dicepol asal membiarkan beberapa helai rambutnya berjatuhan.

Melihat keadaannya nggak rapih, Milly malu menampakkan diri di depan sang pangeran hati dengan penampilannya seperti ini.

Perlahan tapi pasti, Milly mulai mengendap-ngendap menuju pintu belakang. Kemudian ia membuka pagar dan menutupinya lagi dengan hati-hati.

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang