TKK - 15

64.6K 2.7K 22
                                    

!!RE-PUBLISH!!

!!Cerita ini sudah TAMAT!!

!!Versi lengkapnya bisa kamu baca di lapak sebelah. Nama lapaknya sudah kusematkan link di bio-ku!!

.
.
.

"Yah, Nat. Nggak jadi jalan-jalan dong." seru salah satu siswa kecewa.

"Iya nih. Padahal aku udah banyak belanja baju buat jalan-jalan ke Bali."

"Nggak jadi ketemu bule bahenol dong."

"Yaaahhh.. padahal aku udah pamer ke sodaraku di kampung kalau kita mau pergi ke Bali. Kagak jadi update status ke Bali dong."

Ruby mendengus mendengar kicauan kecewa teman-temannya. Sekarang ini kelas 3 IPS 1 sedang menggelar rapat perihal tour ke Bali. Nathan menyampaikan pengumuman akhir, yang dimana Bu Ningsih tidak mengijinkan mereka berangkat ke sana, demi kenyamanan dan keselamatan bersama. Maklum, Bu Ningsih nggak mau menanggung beban dari para orang tua jika mereka mengalami kendala disana.

Nathan mengerti akan posisi itu, pasti berat juga jika dia juga harus ikut mengawasi para teman-temannya, bukannya jalan-jalan yang ada Nathan malah kewalahan. Nathan juga nggak mau mengambil resiko.

"Iya teman-teman, dengan berat hati acara jalan-jalan kita ke Bali di cancel. Tapi kita bisa jalan-jalan ke tempat lain, bisa ke Bandung, Bogor, atau kita nonton bioskop bareng-bareng, atau kita bisa main Ice Skating," tawaran Nathan didesah kecewa oleh teman-temannya.

"Nggak seru, Nathan."

Nathan hanya menggaruk tengkuk yang tidak gatal mendengar keluhan teman-temannya. Sementara Ruby melirik Milly yang masih betah diam dalam lamunannya. Lama-lama Milly bisa kesambet beneran kalau melamun terus.

Ruby menyenggol lengannya. Seketika Milly tersentak dan mendadak berteriak.

"Iya aku setuju!"

Semua pandang tertuju pada Milly saat ini, membuat gadis itu mengerjap bingung tak mengenal situasi, sepertinya Milly salah ngomong.

"Kamu setuju apa Mil?" tanya salah satu temannya. Arah pandang masih bertahan menatap Milly bergerak kikuk.

"Kita mau jalan-jalan ke Bali kan?" Milly malah bertanya balik. Semuanya mendesah malas.

Ruby berbisik ke telinga Milly untuk mengoreksi apa yang Milly katakan. Lalu Milly mulai mengangguk paham akan situasi.

"Atau kita main Bowling aja, itu juga seru kok. Habis itu bisa nonton bioskop deh." Milly memberi saran dengan wajah sumringah. Tetapi teman-temannya tidak. Nathan tersenyum puas, setuju dengan pendapat Milly.

"Ya sudah aku catat nama-nama yang mau ikut aja. Yang nggak mau juga nggak apa apa, nggak dipaksa kok."

Selagi Nathan mencatat nama siswa yang ikut, Ruby kembali menyenggol lengan Milly.

"Seneng banget nyenggol sih sis!" desis Milly risih. Ruby jadi berdecak kesal.

"Kamu sendiri yang maksa aku buat nyenggolin kamu. Melamun mulu sih!"

"Kenapa lagi si El? Bukannya kamu harus lupain dia? Kan kamu lagi proses move on." tanya Ruby dengan nada ketusnya. Kayaknya Ruby harus ganti julukan sebagai Miss Ketus deh, dapet banget perannya.

"Kok kamu tahu aku mikirin Kak El?"

Ruby menepuk jidatnya. Kesal sendiri.

"Nenek gayung juga tahu kamu mikirin tuh orang."

TEMAN KAKAKKU (NEW VERSION)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang