BAB 12

861 68 3
                                    

Haii🐣

Apa kabar gengss??

Ayo vote dulu sebelum baca!

Tandai typo okey👌🏻

Selamat membaca gengs🦋

******

Setelah pulang dari taman, Launa dan Gemintang berkeliling kota. Tanpa tujuan yang jelas, mereka berkendara.

Menempuh perjalanan cukup lama membuat mereka merasa lapar. Gemintang membelokkan motornya ke angkringan. Itu adalah angkringan favorit Gemintang.

"Makan di sini gapapa, kan?" tanya Gemintang. Laki-laki itu sudah memberhentikan motornya. Ia melepas helmnya.

"Nggak apa, Tang," jawab Launa lembut. Gadis itu turun dari motor.

Kini keduanya berjalan beriringan menuju ke angkringan. Lengkungan di bibir Launa tak luntur. Senyum gadis itu kian mengembang. Gemintang lega, ia kira Launa tidak suka makan ditempat seperti itu.

Usai memesan makanan, keduanya kembali mengobrol santai. "Beli es krimnya pas pulang, ya?"

Launa mengangguk singkat. "Nggak beli gapapa kok. Una udah diajak keliling kota aja seneng banget."

"Tetep gue beliin. Kan, udah janji," ucap Gemintang.

Launa tersenyum lebar. "Makasih, Tang."

"Gue minta maaf, Na."

Laura mengerutkan dahinya. Gadis itu tidak mengerti mengapa Gemintang meminta maaf padanya. "Minta maaf untuk?"

"Semua, Na. Banyak ucapan gue yang nyakitin lo pastinya," ucap Gemintang.

"Gapapa, Tang. Una nggak pernah ambil hati."

Gemintang menggeleng, "sorry, Na."

"Iya udah Una maafin. Bahkan sebelum Gemintang minta maaf."

Gemintang tersenyum lega. "Teman?" tanya Gemintang seraya mengulurkan tangannya.

Launa tersenyum. Dengan senang hati gadis itu menjabat tangan Gemintang. "Teman."

Tak lama keduanya melepaskan tangan masing-masing. Gemintang tersenyum senang. Begitu juga dengan Launa. "Yeay, teman Una nambah," ucapnya girang.

Keduanya menghentikan pembicaraan. Sebab makanan mereka sudah datang. Launa memakannya dengan antusias.

"Tang, makanan di sini enak banget. Una suka," ucap Launa disela-sela makannya.

Gemintang mengangguk. "Iya dong, kan, rekomendasi gue."

Launa terkekeh pelan. Gadis itu kembali melanjutkan makannya. Ia sangat antusias memakannya.

******

Di sebuah taman, Launa dan Gemintang tengah menikmati es krim. Mereka melihat orang-orang berlalu lalang.

"Suka es krimnya?" tanya Gemintang.

Launa mengangguk, "suka banget."

Gemintang mengembuskan nafasnya lega. "Lo suka banget sama es krim?"

"Banget, Tang. Una nggak bisa kalau sehari nggak makan es krim. Rasanya kaya hampa gitu," jelas Launa.

"Dih, maniak es krim," cibir Gemintang.

Launa tak memperdulikan ucapan Gemintang. Gadis itu menikmati es krim miliknya dengan sangat antusias. "Gemintang kok bisa tahu ada penjual es krim di taman sebelah sini? Una aja nggak tahu," ucap Launa.

UNIVERSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang