Haii🐣
Hari ini gimana??
VOTE dulu sebelum baca😉
Selamat membaca🦋
******
Warna jingga mulai mendominasi langit kota. Hari mulai beranjak sore. Kendaraan umum sudah jarang untuk berlalu lalang.
Di halte dekat SMA Cahaya, Launa seorang diri tengah duduk dengan tak tenang. Dengan cardigan peach yang terbalut apik, gadis itu dengan resah menanti kendaraan umum yang bisa membawanya pulang. Rasa resah mulai menyergap.
Bola matanya mengedar mencari-cari angkutan umum yang bisa ditumpangi. Launa harus pulang secepatnya. Gadis itu seharusnya pulang tepat waktu.
Tiba-tiba saja sebuah motor sport berwarna hitam berhenti di depan halte tersebut. Hal itu membuat gadis itu mengerutkan dahinya. Sang pengendara pun mulai membuka helm full face-nya.
Launa sedikit tertegun, pandangannya tak teralih dari wajah sang pengendara motor. Ternyata dia adalah Gemintang. Dengan langkah yang terburu-buru gadis itu menghampiri Gemintang.
"Gemintang kok di sini? Ngapain?" tanya gadis itu lembut.
Gemintang berdecak. "Lo yang ngapain di sini? Udah sore gini belum pulang," ucapnya gemas. "Gue nggak sengaja liat lo di gerbang tadi."
Launa tersenyum tipis. "Una nunggu angkot lewat, tapi nggak ada. Mana bus juga nggak lewat," curhatnya.
Kedua bola mata Gemintang berputar malas. Ia cukup gemas mendengar ucapan Launa. Hari sudah sore seperti ini mana mungkin ada angkutan umum yang lewat. Kalau ada juga sudah jarang. "Sore gini biasanya udah pada nggak lewat."
"Ada, nanti juga lewat," sahut Launa.
"Tumben lo nggak bareng Alta. Biasanya ngikutin dia mulu," ucap Gemintang.
Launa tersenyum tipis, "Air bareng Laura."
Gemintang tertawa pelan. "Ceritanya lo dibuang?"
Launa hanya tersenyum. Gadis itu tak ingin membalas ucapan Gemintang. Matanya teralihkan dari Gemintang.
Gemintang mendongakkan kepalanya. Ia menatap langit yang mulai berwarna jingga. "Udah sore, nih."
Launa berdehem, "ya udah sana pulang."
"Ya udah ayo pulang," ucap Gemintang.
"Duluan aja," ucap gadis itu. Langkahnya mulai membawanya menuju bangku besi panjang yang ada di halte.
Gemintang membelalakkan matanya. Ia tidak percaya melihat tingkah Launa. Gadis itu benar-benar tidak peka, sangat menyebalkan. Gemintang pun turun dari motornya. Laki-laki itu mengikuti Launa yang duduk di bangku halte.
Launa mengerutkan dahinya. "Ngapain Gemintang ikutan duduk di sini? Bukannya mau pulang?"
Gemintang berdecak. Gadis yang duduk di sampingnya itu sangat menyebalkan. "Ya lo kenapa duduk? Gue ngikutin lo lah. Kan, tadi gue ajak lo balik bareng."
"Kapan? Kayanya Gemintang gak ada ngajak deh."
Gemintang mengusap dadanya pelan. Ia menetralisir emosinya yang mulai memuncak sejak tadi. "Bego banget, sih."
Launa tak membalas ucapan Gemintang. Dalam hatinya menyetujui perkataan Gemintang. Gadis itu menatap lurus pada jalanan yang mulai sepi dari orang-orang yang berlalu-lalang.
"Na, ayo balik. Gue anter," ucap Gemintang memecah keheningan.
"Belum pengen pulang," ucap Launa lirih tanpa mengalihkan pandangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE [END]
Fiksi RemajaHellooo! ⚠️Jangan lupa tinggalkan jejak ⚠️ ⚠️ Follow akun author⚠️ ••••• "Salah kalau Una cuma minta perhatian kalian?" -Nazifa Launa Altala Kisah sederhana dari gadis sederhana. Gadis yang selalu ingin mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang...