BAB 37

1.5K 136 32
                                    

Haii gengss🐣

Kabarnya gimana? Baik, kan?

Pendukung GEMUNA mana suaranya????

VOTE dulu bestii😉

Ramaikan komentar!

Selamat membaca🦋

******

Sudah hampir dua Minggu Launa absen dari sekolah sejak terkena skorsing. Launa seolah menghilang di telan bumi. Gadis itu menghilang tanpa jejak.

Altair menjadi pusing. Berulang kali mencoba mencari Launa. Dengan mendatangi rumah Launa, datang ke cafe Karina, dan mendatangi tempat-tempat favorit Launa. Namun hal itu tak menghasilkan apapun.

Semenjak Launa menghilang, sikap Altair berubah. Laki-laki itu menjadi lebih dingin dan sering uring-uringan. Bahkan tak jarang ia mengabaikan Laura.

Altair memarkirkan motornya di parkiran sekolah yang di tempat biasanya. Hari ini tidak datang bersama Laura. Katanya gadis itu akan diantar oleh Chandra.

Setelah melepas helm full facenya, Altair turun dari motor sport kesayangannya. Dengan segera ia berjalan menuju kelas Launa. Ia sangat berharap ada keajaiban yang akan datang.

Di sepanjang koridor, siswa-siswi banyak yang berbisik-bisik mengenai Launa dan Gemintang. Mereka mengatakan kedua orang itu berangkat bersama. Hal itu membuat rasa penasaran Altair meningkat.

Altair melangkah masuk ke dalam kelas XII IPS 2. Kelas Launa masih cukup sepi. Hanya ada beberapa orang yang tengah piket untuk membersihkan kelas.

Kedua bola mata Altair mengedar. Tatapannya jatuh pada meja milik Launa yang berada di belakang. Ternyata masih kosong. Tas Launa tidak ada, sepertinya gadis itu tidak datang lagi.

Altair menghela napasnya pelan. Laki-laki itu pun keluar dari kelas Launa.

Di depan kelas itu, Altair bertemu dengan Ando. Laki-laki itu sepertinya baru saja dari ruangan guru.

"Lo ngapain ke kelas gue, Ta?" tanya Ando heboh.

Altair tersenyum miris, "biasa."

"Una lagi?" tebak Ando.

"Hari ini dia gak berangkat lagi?"

Dahi Ando berkerut. "Lo gak tahu Una hari ini udah berangkat? Tadi gue liat dia di kantin bareng Gemintang," jelas Ando.

"Jadi gosip anak-anak tadi bener?" tanya Altair.

"Gosip apaan?"

"Una berangkat bareng Gemintang."

Ando berdecak, "emang iya. Gue liat sendiri di parkiran tadi."

Napas Altair tercekat. Tangan laki-laki itu terkepal kuat. "Thanks, gue duluan," pamit Altair. Tanpa persetujuan Ando, laki-laki itu sudah beranjak pergi.

******

Di lorong sepi SMA Cahaya, Altair terburu-buru menuju kantin. Langkahnya terhenti begitu saja saat melihat dua orang yang juga mematung saat melihatnya. Kira-kira jarak Altair berdiri dengan dua orang itu ada sepuluh meter.

Altair mematung di tempatnya. Matanya mengamati orang itu. Dengan sangat jelas ia mengenalnya. Itu Launa dan Gemintang.

Gadis itu kembali. Setelah lama menghilang, Launa kembali menampakkan dirinya. Namun ada yang berbeda. Gadis itu, berubah?

Tampilan Launa berbeda dari sebelumnya. Ia terlihat sangat modis. Bajunya pas di badannya dan rok juga sedikit di atas lutut. Lalu dipadukan dengan jaket denim crop top. Tak lupa dengan sepatu converse putih yang membalut kaki Launa.

UNIVERSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang