Haii gengs!
Jangan lupa vote sebelum membaca😉
Selamat membaca gengs🦋
******
Launa berjalan masuk ke toilet. Gadis itu akan mengganti seragamnya dengan pakaian olahraga. Hari ini bagian kelas XII IPS 2 yang ada pelajaran olahraga. Walau tubuhnya sedang tidak fit, Launa tetap memaksakan dirinya.
Pelajaran olahraga adalah pelajaran yang paling dibenci oleh Launa. Sebab nilai praktiknya selalu kecil. Namun, Launa akan tetap masuk dalam pelajaran itu.
Launa masuk ke dalam salah satu bilik toilet. Gadis itu menutup pintu kayu dan menguncinya dengan kunci slot. Gadis itu pun mengganti bajunya.
Sepuluh menit berselang, Launa pun selesai mengganti pakaiannya. Ia mengambil seragamnya yang tergantung. Ia merapikan seragam itu.
Gadis dengan jepitan pita di kepalanya itu membuka kunci slot pada pintu. Tangannya tergerak menggerakkan gagang pintu. Namun pintu tak terbuka.
Berulang kali Launa menggerakkan gagang pintunya. Launa pun semakin panik. Pintu itu ternyata dikunci dari luar.
Pintu dipukul-pukul oleh Launa. Tangan mungil itu menggebrak pintu berulang kali. Berharap akan ada yang mendengarnya dan membantunya. "Tolong! Siapapun tolong Una," jeritnya.
"Air tolongin Una," ucap Launa. Gadis itu masih mengebrak pintu secara berulang-ulang.
Air mata Launa tak terbendung lagi. Pipi gadis itu sudah basah akibat air matanya yang luruh. "Air, tolongin Una. Tolong!"
"Siapapun tolongin Una. Keluarin Una dari sini."
Tiba-tiba saja lampu di kamar mandi yang Launa tempati mati. Launa pun berteriak histeris. Ketakutan gadis itu kembali.
Kaki gadis itu melemas. Tubuh Launa merosot ke bawah. Gadis itu terduduk di atas lantai toilet yang kering. "Air, Una takut. Tolongin Una."
Gadis itu menekuk pahanya. Lalu ia menenggelamkan wajahnya. Ia memeluk erat kakinya yang sudah tertekuk. "Una takut, Air," gumamnya lirih.
Launa kini hanya menunggu keajaiban. Ia hanya menunggu seseorang yang datang. Terkunci di dalam toilet yang gelap adalah mimpi buruk baginya. Terlebih lagi ia tidak membawa ponsel.
"Bunda, takut. Una nggak mau di sini. Tolongin Una, Nda."
"Takut, Una takut. Bunda ayo tolongin Una," lirih Launa.
Launa yakin ada yang mengerjainya. "Mereka jahat, Nda. Una nggak mau di sini, takut!"
******
Di lapangan, kelas XII IPS 2 berkumpul. Seorang guru datang menghampiri mereka.
"Sudah siap?" tanya pak Bejo-guru olahraga XII IPS 2-pada murid-murid.
Seluruh murid-murid pun mengangguk. Pak Bejo meneliti seluruh murid yang hadir. Ada satu orang yang tidak hadir, tapi siapa? "Ini yang nggak hadir siapa?"
Ando-ketua kelas XII IPS 2-langsung menghitung jumlah murid yang ada. Ia meneliti satu per satu. Dan benar saja, kurang satu murid yang hadir. "Launa, pak," jawab Ando.
Pak Bejo berdecak. "Kemana dia?"
"Palingan di kelas. Dia, kan, nggak suka pelajaran olahraga." Amel pun mengompori.
"Ando cari dia ke kelas," perintah pak Bejo.
"Gak usah pak, buang-buang waktu aja," sahut Dista. Hal itu membuat Ando mengurungkan niatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE [END]
أدب المراهقينHellooo! ⚠️Jangan lupa tinggalkan jejak ⚠️ ⚠️ Follow akun author⚠️ ••••• "Salah kalau Una cuma minta perhatian kalian?" -Nazifa Launa Altala Kisah sederhana dari gadis sederhana. Gadis yang selalu ingin mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang...