BAB 54 (END)

754 56 3
                                        

Annyeongg🐣

Finallyyyy comeback jugaaaa❤️

SELAMAT MEMBACA🦋

******

Satu jam berlalu setelah mendapatkan kabar mengenai pesawat yang ditumpangi Gemintang hilang kontak, Launa menjadi pemurung. Senyumnya kini pun sirna. Bahkan ia hampir setengah jam menangis dalam pelukan Altair.

Setelah tangisnya reda, Launa langsung mengusir Altair dari ruang rawatnya. Jadwal operasi Launa pun dimundurkan atas permintaan gadis itu sendiri. Untuk saat ini ia butuh sendiri.

"Tang, ayo bilang ke Una kalau Gemintang gak naik di pesawat itu," ucap Launa lemah. "Katanya mau ajak Una ke Jakarta Aquarium."

Setetes air mata kembali mengalir membasahi pipi tirus milik Launa. "Una cuma punya Gemintang. Kalau Gemintang pergi Una sama siapa?"

"Kalau pergi minimal ajakin Una, Tang."

Launa menunduk kepalanya. Netra matanya menatap pada layar ponsel miliknya yang masih menyala. Layar itu menampilkan sebuah screenshot yang berisi banyak list. Ya, itu screenshot yang dikirim oleh Gemintang padanya tempo hari yang lalu.

 Ya, itu screenshot yang dikirim oleh Gemintang padanya tempo hari yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"List nya bahkan belum terisi satupun, Tang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"List nya bahkan belum terisi satupun, Tang."

Dengan kasar, Launa mengusap air matanya yang membasahi pipinya. "Una bakal usahain untuk sembuh, tapi Gemintang balik ya?"

"Una cuma punya Gemintang sekarang. Maaf ya Una selalu nyusahin."

Tanpa di sadari Launa, ternyata ada seorang laki-laki melangkah mendekat ke arah brankar Launa. Dari wajahnya terpancar kekhawatiran untuk gadis itu.

"Na, ayo makan dulu." Altair mulai menyiapkan makanan untuk Launa. Laki-laki itu nekat melakukan aksinya. Walau sudah tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya.

Dengan mata sembabnya, Launa menatap sinis laki-laki yang tersenyum lembut ke arahnya. "Ngapain lo ke sini? Udah dapet kabar Gemintang?" ucapnya sinis.

"Sabar dikit ya," balas Altair lembut. "Sekarang Una makan dulu!"

UNIVERSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang