BAB 53

655 63 9
                                    

Haii semuaaa🐣

Maaf lamaaa😣

Apa kabar kalian? Stay healthy💐

VOTE, KOMEN, DAN SHARE CERITA INIIII❤️

Selamat membaca🦋

******

Di ruang rawat milik Laura, Altair duduk di sofa dengan gelisah. Ia mengacak rambutnya frustasi.

Laki-laki itu kembali membaca ulang chat miliknya dengan Gemintang setengah jam lalu. Berawal dari Altair me-replay status WhatsApp dari Gemintang membuat ada topik dari keduanya, namun singkat sekali.

 Berawal dari Altair me-replay status WhatsApp dari Gemintang membuat ada topik dari keduanya, namun singkat sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percakapan berakhir di Altair. Gemintang hanya membacanya. Dengan hembusan nafasnya, Altair mulai beranjak pergi dari ruangan Laura.

"Tunggu bentar, Ra!" pamit Altair lirih.

Altair berjalan terburu-buru menuju ruangan Launa. Jaraknya tak terlalu jauh, hingga tak membutuhkan waktu yang lama untuk Altair sampai di sana.

Mata Altair menatap pintu ruang rawat Launa. Cukup lama Altair berada di depan ruangan Launa. Nyalinya belum terkumpul untuk menemui gadis itu.

"Gue banyak lukain dia, ya?" tanya Altair pada dirinya sendiri. "Apa masih pantes gue buat nemuin dia?"

******

Di ruangan putih yang didominasi oleh suara peralatan medis, seorang gadis masih terlelap di atas brankarnya. Namun dengan perlahan gadis itu mulai membuka matanya.

Matanya menjelajah ke seisi ruangan. Sepi, tak ada siapapun selain dirinya. Gadis itu menyandarkan dirinya, sehingga kini ia duduk bersandar pada kepala brankar. Ia terkekeh pelan, menertawakan takdir yang dimilikinya. Bukannya memang sejak awal di dalam semestanya ia hanya memiliki dirinya sendiri? Lalu mengapa sekarang ia harus bersedih?

Launa melirik ke arah nakas. Senyumnya langsung mengembang. Tangannya tergerak mengambil bouquet bunga. "This is my favourite," gumam Launa. Menurut Launa, ini rangakaian bunga yang sangat cantik. Bunga-bunga favorit dijadikan satu. "Is this for me?"

Ada sebuah kartu ucapan di bouquet bunga itu. Dengan perlahan gadis itu mulai membaca tulisan yang ada di kertas kecil itu.

Harus sembuh, ya! Nanti gue bakal ajak Lo kemanapun yang lo mau. Speed recovery, princess<3

–Gemintang yang paling ganteng satu semesta.

Launa terkekeh pelan. "Narsis banget, sih," ucap Launa mengejek.

"Dia kapan ke sininya?" tanya Launa pada dirinya sendiri.

Launa membuka salah satu dari paper bag itu. Ternyata isinya dua kotak kue kering dengan bentuk yang lucu. Tidak lupa ada sebuah note yang tertempel.

UNIVERSE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang