Haii gengs🐣
SELAMAT 9RB PEMBACA! Terima kasih yang sudah baca cerita ini sampai sejauh ini💗
Ze balik lagi, gapapa sih kan gak ada yang nyariin🤭
Yang jomblo malming pada kemana nih??
Pada nungguin?
VOTE dulu sebelum baca!
Ramaikan komentar😉
Selamat membaca🦋
******
Dengan membawa keranjang belanja yang hampir penuh kebutuhan dapur, Gemintang berjalan menyusuri deretan rak berisi makanan ringan. Setelah memenuhi daftar belajarnya, Gemintang mengambil beberapa barang yang tidak ada dalam list.
Cokelat, es krim, susu, dan beberapa snack tidak ada dalam list belanja. Namun Gemintang mengambilnya. Laki-laki itu juga menambahkan beberapa roti dan mie instan.
Gemintang belanja semua itu untuk Launa. Padahal tadinya Launa sendiri yang akan belanja. Namun Gemintang memaksa Launa agar dirinya yang berbelanja.
"Kayanya udah cukup," gumam Gemintang.
"Tang," panggil seseorang.
Gemintang pun menoleh. Dengan segera menetralkan mimik terkejutnya. Ia menatap datar laki-laki yang menghampirinya. "Lo lagi belanja, Ta?"
"Menurut lo?" Altair melirik sekilas keranjang yang dibawa Gemintang. "Sejak kapan lo peduli soal urusan dapur?"
Gemintang berdecak kesal. Sahabatnya itu pasti curiga dengannya. "Lo sama siapa?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.
"Sama Lau."
Gemintang mengangguk saat melihat Laura yang tengah memilih beberapa makanan ringan. "Lo gak nyari Una?" tanya Gemintang dengan volume suara yang dikecilkan.
"Besok, sekarang gue sama Lau dulu." Launa sudah menghilang dari pandangannya hampir satu Minggu. Hal itu membuat Altair uring-uringan dan mengabaikan kekasihnya.
Gemintang mengangguk paham. Tangannya menepuk pelan bahu Altair. Seolah-olah ia tengah menyalurkan kekuatan. "Lo sabar, nanti juga ketemu."
"Lo kemarin ke toko kue?" tanya Altair mengintrogasi Gemintang.
Gemintang berdiam diri sejenak. Ia memikirkan jawaban untuk pertanyaan Altair. Takutnya ia salah jawab. Karena pertanyaan Altair itu menjebak. "Iya, kenapa emangnya?"
"Lo sendiri?"
Gemintang berdecak, "lo nanya apa mau ngejek? Ya jelas gue sendirian perginya. Kan gue gak punya mami, pacar juga gak ada."
"Mama gue dua, lo mau?" tanya Altair dengan terkekeh.
"Air ayo!" Belum sempat Gemintang menyahuti ucapan Altair, suara Laura sudah mengudara. Gadis itu mulai beranjak meninggalkan tempat itu.
"Tuh singa lo ngamuk." Gemintang tertawa pelan.
"Gue duluan," pamit Altair. Langkahnya mulai beranjak menyusul sang kekasih.
Gemintang mengusap dadanya lega. Ia pun beranjak menuju kasir. "Untung aja dia gak curiga."
******
Dengan teliti Launa menaruh barang-barang yang dibeli oleh Gemintang tadi. Launa menatapnya agar terlihat rapi di dalam kulkas.
Sedangkan Gemintang duduk di meja makan. Laki-laki itu hanya mengamati. Tak berniat membantu sama sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE [END]
Novela JuvenilHellooo! ⚠️Jangan lupa tinggalkan jejak ⚠️ ⚠️ Follow akun author⚠️ ••••• "Salah kalau Una cuma minta perhatian kalian?" -Nazifa Launa Altala Kisah sederhana dari gadis sederhana. Gadis yang selalu ingin mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang...