Haii gengs🐣
Apa kabar? Maaf ngilang lagi🥺
Semoga suka bab ini!
VOTE dulu sebelum baca!
Ramaikan komentar😉
Selamat membaca🦋
******
Langit diselimuti awan kelabu. Rintik-rintik air mulai turun dari langit. Tanah pun mulai basah. Aroma petrichor mulai menguar.
Di teras rumah dengan warna putih gading, Citra duduk di kursinya. Tatapan nanarnya mengarah ke halaman rumahnya. Suasananya sepi, Chandra dan Laura sedang tidak berada di rumah.
Citra menghela napasnya. Biasanya ada Launa. Gadis itu mau jika disuruh-suruh olehnya. Tak jarang juga mengoceh dan merecokinya.
Dengan malas, Citra kembali menatap layar ponselnya. Di sana terpampang sebuah foto. Foto itu dikirim oleh akun anonim sekitar setengah jam yang lalu.
Di foto itu, Chandra tengah bersama seorang wanita berpakaian minim tengah berada di sebuah ruangan. Keduanya terlihat sangat dekat. Bahkan keduanya tengah berpelukan mesra. Dengan jelas, bibir Chandra menempel di bibir wanita itu.
Pikiran Citra melayang-layang. Memorinya terus berputar mengenai beberapa bulan belakangan ini. Sikap Chandra berubah perlahan-lahan.
Setetes air mata Citra jatuh ke layar ponselnya. Hatinya terasa sesak. Jelas ia tahu wanita yang bersama suaminya.
Dia Mira, ibu Liora. Ya dia ibunya Liora. Gadis yang merupakan sahabat Laura, anaknya.
"Semoga ini tidak benar," ucap Citra pelan.
Tiba-tiba saja ia memikirkan pertemuannya dengan Mira beberapa hari yang lalu. Tapi itu membuatnya tertawa kesal.
Flashback on
Sore itu langit tampak sedikit cerah. Dari tadi pagi, awan kelabu begitu setia menyelimuti langit kota. Hawanya terlalu dingin, sebab angin bertiup cukup kencang.
Citra merapikan letak bunga-bunga yang ada di tokonya. Toko bunga milik Citra sudah di bangun dua tahun silam. Awalnya hanya toko kecil. Namun seiring berjalannya waktu, toko itu mulai menjadi besar.
Wanita itu tak hanya memiliki toko bunga. Ia juga memiliki butik, restoran, dan juga memiliki saham di beberapa perusahaan.
Seorang wanita paruh baya dengan rambut blonde menghampiri Citra. Lekuk tubuhnya tercetak akibat dress yang digunakannya.
"Hai Cit," sapa wanita itu dengan ramah. "Apa kabar?"
Citra menoleh. Wajahnya terlihat senang melihat sahabat lamanya. "Gue baik, Mir."
Citra pun membawa wanita itu masuk ke dalam tokonya. Keduanya duduk di dekat jendela besar.
Mata Citra berbinar. Decakan kagum terlontar dari bibirnya. Sahabatnya itu kian cantik dan terlihat awet muda. Maklum, dia itu model terkenal di majalah-majalah fashion dan dia juga founder salah satu make up terkenal di kota.
Hampir setengah tahun tak bertemu membuat Citra pangling dengan sahabatnya. "Makin cantik aja lo," puji Citra.
"Iya dong," sahut Mira heboh.
"Tumbenan lo ke sini?" Citra heran mengapa sahabat mendatanginya hingga ke tokonya. Biasanya dia yang paling sibuk jika diajak bertemu.
"Healing aja. Lagi bosen gue," ucap Mira dengan tawa renyahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNIVERSE [END]
Fiksi RemajaHellooo! ⚠️Jangan lupa tinggalkan jejak ⚠️ ⚠️ Follow akun author⚠️ ••••• "Salah kalau Una cuma minta perhatian kalian?" -Nazifa Launa Altala Kisah sederhana dari gadis sederhana. Gadis yang selalu ingin mendapatkan kasih sayang dan perhatian orang...