09 : nata dan tidurnya

212 14 0
                                    

Hari ini hari Senin
Pantesan kaya kamu yang ngangenin

Hari ini hari SeninPantesan kaya kamu yang ngangenin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, dengan nunuy disini, jangan lupa bahagia!

Happy reading

Selepas selesai mandi Sena bersiap-siap untuk kerumah nata. Ia menyisir rambut ikal sebahunya dan mengikatnya menjadi satu. Kali ini ia menggenakan celana overall yang langsung dilapisi dengan kaos oversize berwana merah muda. Sena hanya membawa buku catatannya dan di masukan kedalam tas kecil selempang.

"Ma Sena berangkat ke rumah nata dulu ya" Sena pamit pada mami yang tengah asik di meja pantry sambil memakan kupasan buah mangga lantas mengangguk mengiyakan.

"Jangan kemaleman pulangnya"

"Iya ma!"

Sena mengambil kunci motor matic yang ia simpan seperti biasa di garasi lalu mulai memakai helm bogo berwarna coklat dan menjalankan motornya ke daerah Jakarta pusat tepat di mana rumah nata berada. Perjalan tidak terlalu lama hanya memakan waktu tiga puluh menit dan akhirnya Sena sampai di depan halaman rumah nata. Rumah berwarna putih dengan gaya klasik Eropa.

"Non Sena udah lama gak kesini non" ucap pak mandan setelah usai membukakan pagar. Sena tersenyum lalu membuka helmnya.

"Ia nih mang, lagi sibuk soalnya. Oh ia nata ada dirumah?" Mang mandan tersenyum seraya mengangguk, "Ada non, nyonya juga ada di rumah. Oh ia sini non motornya biar mang parkirin dulu" Sena menyerahkan kunci motor pada mang mandan lalu ia masuk ke dalam halaman rumah lantas menekan bel.

Tak lama mama keluar sambil menggunakan apron lantas tersenyum senang saat melihat Sena. "Ya Allah anak cantik, kemana aja baru kesini" mama berdecak pinggang lantas dibarengi tawaan hangat keduanya. Tak lama mama membawa Sena kedalam pelukannya dan mencium keningnya.

"Hehe biasa ma kan Sena lagi sibuk ngisi siaran radio sekarang-sekarang. Oh ia nata ada di dalem ga?"

"Ada Nana, tuh bujang satu kerjaannya tidur mulu kalo sore. Sana ke kamarnya aja langsung..." Mama mempersilahkan Sena masuk dan menyuruhnya langsung ke kamar nata yang berada di lantai atas berdekatan dengan kamar mama sendiri.

Sena berjalan perlahan menaiki tangga sambil melihat kesekitar rumah, ornamen dan hiasan dinding lainnya masih sama dan tidak banyak berubah, hanya warna cat yang lebih dominan segar terlihat mata mungkin karna baru di cat ulang. Sena tiba di depan pintu kamar yang penuh dengan stiker elang dan kata-kata dari berbagai tokoh sejarawan terkenal. Beberapa kali Sena mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban pada akhirnya Sena membuka pintu kamar nata dan masuk kedalam. Selepas masuk Sena tidak menutup pintu kembali, takut ada setan' masuk...

Di depan matanya ada nata yang tengah tertidur dengan baju seragam yang masih melekat di badannya dan tas serta buku-buku pelajaran yang berserakan tidak rapi asal begitu saja. Melihat hal yang berbau-bau tidak rapi seperti ini sejujurnya Sena ingin marah..dia yang perfeksionis seperti ini terhadap kebersihan kenapa bisa bertemu manusia jorok seperti nata?.

Nata Sena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang