Ganteng itu yang kaya gimana sih?
Dengan nuy disini, jangan lupa bahagia.
Sena menjelaskan beberapa kali materi fungsi dan range kepada nata meski pada akhirnya nata hanya menampilkan muka masam dan tak mengerti. "Kodomain tuh yang ini nah kalo yang ini namanya domain. Udah itu relasi fungsinya hasil dari ini sama yang ini" Sena menjelaskan beberapa kali sampai akhirnya nata paham dan mulai mengerjakan tugasnya sendiri tanpa bantuan Sena. Sena tersenyum melihat nata sudah mulai mengerti dengan materi yang ia jelaskan cukup simpel.
"Itu materi awal kelas 10 dan materi awal kelas 8 masa lo lupa Nat. Kan cuma diulang-ulang lagi doang".
Nata yang baru selesai mengerjakan semua tugasnya langsung merapihkan kembali takut-takut Sena kembali marah seperti tadi, "Yah na namanya juga kapasitas otak manusia siapa yang tau? Kan beda-beda"
"Emang beda-beda. Tapi Nat kalo dari dalam diri lo sendiri mau berlatih terus nyoba atau paling enggak dengerin guru ngejelasin terus nanya pas bagian nggak ngerti lo pasti bisa. lah ini gue denger dari galih tiap pelajaran Bu susi lo malah tidur, ya mau gimana ngertinya Nat?"
Nata tiduran di atas karpet bulu dan menjadikan tangannya sebagai bantal ia menatap langit-langit lalu tak lama memakan kue kering yang berada di sampingnya sambil tetap tiduran.
"Bawel lo Na. Oh ia gue bentar lagi ada janji sama Clara. Lo mau ikut ga?" Tawar nata dan langsung mendapat gelengan dari Sena.
"Ogah, nemenin orang yang lagi pacaran gak ada faedahnya. Yaudah sana kalo mau berangkat gue mau disini dulu nemenin bunda lo" nata menganggukkan kepalanya lalu mengambil jaket denim dari dalam lemari dan menyemprotkan farfum sebanyak mungkin. Setelahnya ia pergi ke luar rumah setelah pamitan pada bunda, lebih tepatnya berteriak dan nyelonong ke luar rumah dan menyambar kunci motor diam-diam tanpa sepengetahuan bunda.
"BUNDAA NATA PERGI APEL DULU, BYE BUNDA!" Bunda menghampiri nata ke depan halaman dengan raut marah sambil berdecak pinggang.
"Dasar anak nakal! Heh di rumah ada Nana! Malah di tinggalin ngapel!" Bunda menggelengkan kepalanya tak percaya seraya kembali ke dalam rumah. Sena keluar dari kamar nata seraya mengikuti bunda ke arah dapur.
"Bikin apa sih Bun kok wangi banget giniii" bunda tersenyumlah lalu menyerahkannya dua buah cupcake yang masih hangat berwarna pastel.
"Bunda bikin cupcake, Nana mau nyobain ga?" Sena mengangguk antusias dan mengambil cupcake tersebut dan melahap makanan. Matanya berbinar saat merasakan manis yang pas dari kue buatan bunda nata, "Keren ini enak bangettt, nanti Nana mau bawa buat di bekel ke rumah boleh ya??" Pinta Sena sedikit merajuk .
Bunda tertawa melihat tingkah Sena, ia cukup terhibur mendapat pujian dari Sena. "Ia boleh banget. Eh na, si nata pacaran sama siapa lagi seorang?" Sena yang sedang memindahkan beberapa cupcake yang baru matang ke piring putih lantas menoleh, "Sama temen sekelasnya bunda, namanya Clara".
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Fiksi RemajaNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...