Dengan author disini, jangan lupa bahagia!.
Happy reading....!
Tak lama menunggu, dua puluh lima menit setelah mengatakan ucapannya tadi nata dan kedua temannya akhirnya kembali lagi ke sekolah dan membawa berbagai macam makanan. Meski sebenarnya yang pergi tadi hanya nata dan galih, gimbal sendiri hanya berdiam diri tiduran di atas rooftop sekolah di temani dengan satu bungkus rokok yang selalu ia bawa kemana-mana. Jelas tanpa di ketahui para perempuan seperti Sena dan Mita, andai saja tau pasti gimbal akan dimarahi habis-habisan oleh kedua wanita itu. Gimbal menyusul nata ke parkiran dan membantu nata membawa berbagai macam makanan cepat saji dan makanan ringan. Setelahnya mereka sama-sama berjalan ke ruangan band yang letaknya tidak terlalu jauh.
Nata membuka pintu ruangan elang, yang ternyata tidak di kunci.wajar saja kan tadi ia sudah menyuruh kedua perempuan itu untuk masuk duluan menunggu mereka bertiga. Setelahnya mereka menyimpan tasnya kedalam loker lalu menuju ke ruang utama yang berisikan kasur dan karpet sederhana. Gimbal kearah dapur mengambil beberapa piring dan peralatan lainnya untuk memindahkan makanan yang di bawa temannya tadi. Nata tersenyum sambil menelisik ke sekitar ruangan, nyatanya masih sama.
Lambang burung elang dengan tulisan 'elang band' masih terlihat jelas di bendera yang di pajang di dinding ruangan bernuansa abu-abu ini. Seketika masa-masa awal berdirinya elang sekelabat masuk ke dalam ingatannya.
Elang band. Adalah nama band yang nata cetuskan tak sengaj saat awal masuk sekolah ini, dia, Sena, gimbal, galih, dan Mita yang sama-sama mempunyai hobi musik pada akhirnya bergabung di grup ini yang dibuat oleh pa Damono. Sebenernya setiap angkatan punya namanya masing-masing termasuk angkatan sebelumnya. Hanya saja ekstrakulikuler musik berhenti di angkatan nata dan sudah jarang peminatnya. Pada akhirnya grup band ini hanya tersisa mereka berlima dengan nama baru yang di cetuskan oleh nata 'elang band'.
Di ruangan satunya tampak suara musik berbunyi kencang, nata yakin kedua perempuan itu tengah memainkan alat mhsimua masing-masing. "Kalian makan duluan, gue nyusul dulu anak cewe. Lagi asik main kayanya" gimbal dan galih mengangguk setuju lantas mengambil nasi padangnya masing-masing dan mulai memakan.
Nata mengetuk pintu cukup kencang lalu di bukakan lah oleh Sena dan diikuti oleh Mita di belakangnya, "kenapa? Ada apa?"
"Makan dulu nanti main lagi, pesenan kalian udah dateng" Sena dan Mita menganggukkan setuju lantas mengikuti nata menuju ruangan tengah untuk makan terlebih dahulu.
***
Selepas usai makan siang dan mengganjal perut yang beberapa waktu lalu kelaparan akibat baru pulang sekolah. Akhirnya belum mulai ke pembahasan inti mereka sudah tepar duluan akibat kekenyangan. Gimbal tertidur di kasur berwarna hijau sambil sesekali bersuara, ngorok. Tidak beda jauh galih pun ikut tiduran sambil menguap berkali-kali tapi tidak tidur-tidur. Sedangkan kedua perempuan itu hanya asik nonton drama Korea yang kayanya tengah viral. Nata yang habis mencuci muka lantas melihat teman-temannya yang malah asik dengan dunianya masing-masing.
Sebenernya kasihan melihat mereka yang kecapean, tapi informasi ini harus secepatnya di bicarakan sebelum dia keburu lupa. Nata membangunkan gimbal dan galih yang baru saja tertidur lalu menyuruh keduanya untuk mencuci mukanya terlibih dahulu agar lebih fresh, Sena dan Mita mereka mematikan ponselnya dan duduk serius di kursi tunggal masing-masing. Tak lama galih dan gimbal datang dari arah kamar mandi bersamaan dengan wajah yang lebih enak dilihat.
"Jadi gimana nih? Tumben lo kumpulin anak elang?" Mita membuka suara terlebih dahulu. Nata nampak berdehem sebentar lantas mulai membicarakan maksudnya.
"Lo tau kan? Elang meski udah vakum cukup agak lama tapi penggemarnya selalu banyak?" Semuanya kompak menaggguk, lantas nata kembali melanjutkan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Teen FictionNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...