Absen. Siapa disini yang Friendzone? KAMUUUU!
AKU MAH DA MASIH Suka MANTAN= MAkaN keTAN
TAU KETAN NGGAK? GILA KEBANGETAN KALI NGGAK TAU SERCING AJA YAAA.
jangan lupa tinggalkan jejak.
Happy Reading
Nata benar-benar mengajaknya lagi ke tempat skateboard waktu itu. Selepas mendapat izin dari mami dan bundanya Nata untuk keluar malam-malam kini mereka berada di tempat ini. Melihat anak-anak yang umurnya sebaya dengan mereka tengah asik bermain aktraksi Skateboard di atas papan seluncur yang sangat amat mengerikan dan membuat Nata Sena takjub berkali-kali. Meski ini bukan pertama kalinya ia melihat ini tetap saja decak kagum dari bibirnya terucap tanpa jeda yang lama.
Apalagi ternyata banyak anggota di sana yang sama ramahnya seperti Nata dan membuat Sena nyaman. Kali ini Nata juga tidak ikut bermain di sana hanya dia menemani Sena duduk sambil melihat teman-temannya bermain skateboard dengan gayanya masing-masing.
"Mau gue ajak liat spot lainnya nggak?" Sena menoleh dan mengangguk tanpa berpikir dua kali, Nata tersenyum dan menggenggam tangan Sena membawa gadis itu untuk melihat lihat setiap penjuru ruangan yang luas ini.
"Sky skateboard awalnya nggak sebesar ini Na. Dulu masih awam banget yang ngerti skate board dan nganggep hal kaya gini cuma ajang buat nongkrong gak jelas"
"Sampai akhirnya, ada satu titik waktu itu bikin nama sky skateboard naik. Kita menang satu lomba di festival besar-besaran di negri orang. Gue lupa waktu itu di negara mana, cuma dari situ skateboard nggak di pandang buruk lagi, dan banyak yang mau gabung sama kami"
"Bukan cuma skill yang kita ajarin, tapi juga familly. Kekeluargaan di sky skateboard sebisa mungkin harus tercipta lebih erat dari tahun ke tahunnya. Dan alhamdulillah sampai saat ini makin rame"
"Lo sendiri, suka ngajarin mereka Nat?" Nata mengangguk.
"Nggak setiap hari juga, kan lo tau sendiri gue fokus jadi barista sama kadang luang ngisi nyanyi di cafe juga buat nambahin cuan sendiri. Paling kalo sumpek sama mood baik aja"
"Keren sih, ide gila lo emang nggak pernah gagal"
Mereka berjalan dari satu tempat ke tempat lainnya, mulai dari aktrasi skateboard tadi lalu ke tempat latihan, tempat kumpul para pendiri dan perintis sky skate board, lalu terakhir ke roftoop. Tempat dimana mading canggih dengan foto-foto lama terpampang disana.
"Balapan, lo masih balapan?" Tanya Sena dengan ragu.
Nata tersenyum lalu menggelengkan kepalanya, "Gue nggak pernah balapan atau kumpul bareng anak dragon dark lagi, persis sama apa yang lo mau"
"Dan persis biar lo nggak di incar sama mereka, terutama Sego" gumamnya
Nata berjalan di samping Sena ,mereka melihat-lihat setiap foto-foto anak skateboard. Lalu pandangannya turun pada satu foto dua laki-laki yang berangkulan ria. Sena memandang foto itu dengan lekat, lalu tersenyum tipis. "Lo sama Sego dulu kompak yah, dia juga pendiri sky skateboard?"
Nata menghela nafas dan menganggukkan kepalanya, "Iya, gue dulu emang lebih deket sama dia di banding anak-anak lain. Cuma saat dia tinggal kelas dan jadi seangkatan sama gue, di barubah. Meski emang salah gue"
"Gue pernah denger Sego cerita" Nata mengangguk dan mengajak Sena duduk di ujung roftoop dan menggantungkan kakinya kebawah. Nata memandang ke anak-anak yang tengah berlatih dengan pandangan yang sulit di artikan.
"Mau denger cerita versi singkat dari gue?" Sena mengangguk dan menatap Nata dengan serius.
"Gue sama Sego itu udah kayak ade kakak. Deket banget dari dulu. Sifat kita beda sebenarnya, gue yang dari SMP udah badung dan play boy sedangkan dia anak rajin yang lagi coba-coba jadi bandel di sekolah awal-awal"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nata Sena (End)
Teen FictionNata itu lelaki yang rumit. Tapi Nata itu lelaki yang manis. Nata dan Sena itu dekat, mereka seperti sepasang orang yang berpacaran. mereka begitu serasi jika di sambungkan. namun siapa yang tau perihal hati. Bisa saja apa yang orang ucapkan serasi...