43 : prihatin

112 5 0
                                    

Tandai jika ada typo
Happy Reading!

“Lelaki yang tulus mencintaimu akan menjagamu dengan baik bukan malah merusakmu dan membuat gelap jalan masa depanmu”

•••

"Eh? Goblok gue baru nyadar ada Gabriel!. Nggak beres ini mah"

Laki-laki itu panik sendiri dan menepuk pundak teman-temannya, namun apa yang henda ia lakukan gagal ketika satu wanita dengan mini dress merah datang dan duduk di hadapannya dengan senyum paling Nata benci. Clara dengan senyum tanpa dosanya mencium pipi kiri nata lalu terkekeh ringan.

"Hallo mantan" ucapnya sambil mengedipkan matanya jahil.

"Balikan yu?"

Nata mendesah kesal melihat wanita menyebalkan itu ada di depannya dan dengan tampang tidak berdosa Clara bergelayut manja di lengan milik Nata. Merasa risih dan tidak nyaman dengan apa yang tengah di lakukan oleh Clara lantas Nata menghentakan pergelangan tangan gadis itu dari dirinya.

"Paan sih gaje lo"

"Cih, nikmatin aja kali kaya sepupu lo. Sama-sama cowo brengsek juga" ucap Clara karna tidak terima apa yang ia tawarkan secara tersirat tidak di di balas dengan baik oleh Nata.

"Harga diri neng mana harga dirinya? Nggak malu lo?. Aishh gedeg gue liat muka Lo Cla. Uler anjir"

"Paansi Nat, biasanya juga sayang-sayang"

"Najis, mana mau gue. Gak salah gak apa gue di cekok obat tidur, monyet emang lo Cla"

Nata bersungut-sungut kesal saat mengingat apa yang terjadi dengannya beberapa hari lalu. Untung saja ada Galih waktu itu di tempat yang sama, jika tidak pasti lain cerita yang akan terjadi pada hari ini. Galih menepuk bahu Nata berulang kali sampai membuat laki-laki itu menoleh.

"Nat! Sepupu lo!"

Nata menatap ke depan dan memicingkan matanya lalu tak lama ia melotot kaget saat melihat Sego yang tengah bermain dengan Gabriel dan yang lainnya dan tak lama laki-laki itu meneguk tiga botol alkohol sekaligus. "Astagfirullah" Nata menatap kaget jelas saja tak menyangka dengan apa yang di lihatnya.

"Eh anjing si gabriel ngasih apaan?!" Kaget gimbal

Belum sempat Gimbal selesai bicara mereka di kagetkan lagi dengan Sego yang berjalan sempoyongan menuju lantai dua sambil tersenyum culas.

"Goblok! Perasaan gue ga enak!"

"Ikutin tu anak ke lantai atas, ayo!"

Selepas itu ketiga laki-laki tersebut bangkit dari duduknya lalu berlari menyusul Sego ke lantai atas, sedangkan Clara gadis itu dengan senang hati beredekap dada sambil merapihkan helaian rambutnya. Kali ini gadis itu tersenyum senang melihat apa yang baru saja terjadi dan mungkin akan lebih senang lagi dengan apa yang akan di lihatnya nanti.

Nata Sena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang